kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Jokowi Resmikan Pembangunan Jalan Tol Aceh

Jokowi Resmikan Pembangunan Jalan Tol Aceh

Sabtu, 15 Desember 2018 13:40 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo meresmikan pembangunan jalan Tol Aceh ruas Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 km yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional. Selain itu, Jokowi, sapaan Joko Widodo juga meresmikan jembatan layang Simpang Surabaya, masjid at-Taqarrub Pidie Jaya, Masjid IAI Al Aziziyah Samalanga dan KEK Arun Lhokseumawe.

Peresmian pembangunan Jalan tol ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Presiden Jokowi bersama Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah serta Menteri dari kementerian terkait di kawasan Blang Bintang, Jumat (14/12) sore. Peresmian tersebut menandai dimulainya pembangunan tol pertama di Aceh. Sedangkan Fly over Simpang Surabaya, Masjid at-Taqarrub Pidie Jaya, Masjid IAI Al-Aziziyah Samalanga dan KEK Arun Lhokseumawe, peresmian dilakukan dengan penanda penandatanganan prasasti.  

Jokowi menyebutkan, banyak yang menyangsikan ambisi pemerintah membangun tol Trans Sumatera bakal terlaksana. Saat pembangunan yang dimulai dari Lampung yaitu di Bakauheni ke Terbanggi Besar, orang bertanya keseriusan proyek ambisius tersebut. 

"Tol Lampung dari Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 148 kilometer insya Allah akhir Desember ini akan kita resmikan," kata Jokowi. Selanjutnya, pembangunan dari Bakauheni ke Palembang yaitu sepanjang 350 kilometer kata Jokowi, akan dimulai pembangunannya pada April 2019. 

"Ini bukan sesuatu yang dulu kita bayangkan, demikian juga dari Bakauheni sampai titik Nol di Aceh ini juga banyak yang menyangsikan," ujar Jokowi 

Jokowi meyakini, dengan kerja keras dari Kementerian PUPR, BUMN, Gubernur, Bupati, dan Walikota yang juga memiliki kewenangan yang sama untuk menyelesaikan Tol, maka ditahun 2024 nanti dari Bakauheni sampai ke Aceh akan tersambung. 

"Tapi tentu butuh dorongan dari Gubrnur, Bupati dan Walikota sehingga pembebasan lahan bisa selesai, karena setiap pembangunan jalan tol problemnya ada di pembebasan lahan," kata Jokowi 

Jika semua mau bekerja lanjut Jokowi, dengan pengalaman-pengalaman pembebasan lahan seperti dari Bakauheni sampai Palembang, permasalahan pembebasan lahan bisa diselesaikan. 

Jokowi juga menyampaikan bahwa Pemerintah pusat telah menyetujui KEK Arun Lhokseumawe. Untuk itu, Jokowi meminta agar kawasan tersebut dapat dikembangkan. 

"Intinya izin sudah saya berikan, jadi tinggal pelaksanaan dilapangan. Jangan sampai sudah ada KEK tapi investor tidak masuk, investasi tidak ada, ini gak ada artinya," kata Jokowi.   

Sementara itu, Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengaku optimis terhadap masa depan pembangunan Aceh, hal ini karena kuatnya dukungan Pemerintah pusat bagi pengembangan di Aceh.   

Terbukti, dari tahun ke tahun anggaran pembangunan nasional untuk Aceh terus meningkat. Besarnya anggaran tersebut menyertai hadirnya sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) di Aceh, sehingga mendorong percepatan pembangunan di daerah ini. 

"Atas nama Pemerintah dan seluruh rakyat Aceh, kami sangat bersyukur dan menyampaikan terimakasih kepada Bapak Presiden atas kehadiran proyek-proyek strategis nasional di Aceh," kata Nova. 

Nova menyampaikan, total bidang tanah yang sudah dilakukan pembayaran saat ini sebanyak 144 bidang tanah dari total bidang 3.586 atau seluas 55,34 hektar, dengan total luas lahan 755,2 hektar di mana total realisasi dana talangan oleh Hutama Karya sebesar Rp.17,56 Milyar. 

Dengan terlaksananya pembayaran seluas 55,34 hektar tersebut kata Nova, pihak pelaksana konstruksi dapat segera mengerjakan pembangunan jalan TOL sepanjang 6,92 kilometer di 2 kecamatan, yakni kecamatan blang bintang dan kecamatan montasik. 

Kehadiran tol Aceh kata Nova, merupakan lompatan besar bagi percepatan pembangunan Aceh, sehingga program pengembangan dan investasi serta peningkatan kesejahteraan rakyat lebih cepat terwujud.  

Pada kesempatan tersebut, Nova juga berharap agar Presiden mendukung upaya pengembangan beberapa proyek lain di Aceh, seperti Pembangunan Terowongan Gunung Geurutee jalan nasional lintas barat, sehingga dapat memperpendek waktu tempuh dan menghindari sering terjadinya longsor di kawasan tersebut; 

Selain itu, Percepatan pengembangan Kawasan Pariwisata Sabang; Revitalisasi dan pengembangan Kopi Arabica Gayo dari Hulu ke Hilir sehingga menjadi Pengekspor kopi Arabica terbesar di Dunia; dan Pengembangan Kawasan Pelabuhan Perikanan Lampulo dan Kawasan Industri Ladong. 

"Dengan pembangunan semua fasilitas itu, kami yakin pergerakan ekonomi Aceh semakin baik, dan Insya Allah Aceh siap memberi kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan nasional," ujar Nova. 

Pembangunan Tol ruas Banda Aceh-Sigli diperkirakan mencapai 9 triliyun dan ditargetkan siap beroperasi pada tahun 2021. Tol Aceh yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera juga akan dilakukan pada ruas Sigli-Lhokseumawe, Lhokseumawe-Langsa dan Langsa- Binjai, Sumatera Utara.  

Ruas tol Sigli-Banda Aceh dibagi ke dalam 6 seksi, yaitu Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13 km, seksi Blang Bintang-Kutobaro sepanjang 8 km, Seksi Kutobaro-Simpang Baitussalam sepanjang 5 km, Seksi Padang Tiji-Seulimeum sepanjang 26 km, Seksi Seulimeum-Jantho sepanjang 6 km, dan terakhir seksi Jantho-Indrapuri sepanjang 16 km. (h)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda