JK Imbau Masyarakat Aceh Perlakukan Pengungsi Rohingya dengan Beradab
Font: Ukuran: - +
Truk yang mengangkut pengungsi Rohingya berangkat tanggal 6 November tengah malam dari Aceh Selatan dan kembali lagi ke Aceh Selatan tanggal 9 November subuh. Foto: for Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Makassar - Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla (JK), mengimbau masyarakat Aceh untuk menyambut para pengungsi Rohingya yang terdampar dengan sikap beradab dan penuh kemanusiaan. Pernyataan ini disampaikan JK menyusul penolakan warga Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, terhadap lebih dari 150 imigran Rohingya.
"Sesuai ajaran Islam, kita diwajibkan untuk membantu orang yang kesusahan, apalagi mereka yang terpaksa mengungsi akibat permasalahan besar di negara asalnya," ujar JK dari kediamannya di Makassar, Sabtu (9/11/2024).
JK menekankan pentingnya adab dalam menyikapi pengungsi, dengan membandingkan sikap Eropa yang selalu menerima pengungsi, meskipun jumlahnya besar. "Eropa saja menerima pengungsi dari Afrika tanpa diskriminasi," katanya.
Bagi PMI, menurut JK, kedatangan pengungsi Rohingya adalah masalah kemanusiaan yang perlu diselesaikan dengan penuh empati. "Mereka tidak akan mengungsi jika tidak ada masalah di negara mereka," tegasnya.
JK juga mendorong pemerintah Indonesia untuk bekerja sama dengan UNHCR dalam menangani masalah ini, agar para pengungsi dapat dipindahkan ke negara yang bersedia menerima mereka.
Ia mengkritik perlakuan terhadap para pengungsi yang ditempatkan di atas truk selama dua hari perjalanan.
"Itu tindakan yang tidak manusiawi. Bagaimana mereka bisa makan atau menjaga kebersihan diri?" tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 152 pengungsi Rohingya yang datang dari Aceh Selatan ditolak oleh warga Jeulingke dan dipulangkan ke tempat asal mereka. Para pengungsi yang tiba di Simpang Mesra, Lamnyong, pada Kamis (7/11), sempat diparkirkan di pinggir jalan selama beberapa waktu sebelum akhirnya dikembalikan.