Jika Terpilih Sebagai Rektor USK, TM Zulfikar: Prof. Marwan Sanggup Jawab Semua Tantangan
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Koordinator Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) Wilayah Aceh dan Seketaris Umum Ikatan Sarjana Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala (USK), T M Zulfikar. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jumat (26/11/2021) Senat Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Rapat Senat tertutup telah menetapkan 3 (Tiga) calon Rektor yang berhak mengikuti pemilihan Rektor USK periode 2022-2026.
Keputusan ini berdasarkan hasil penilaian/pemungutan suara pada kegiatan penyaringan yang diikuti oleh anggota Senat USK di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, 26 November 2021.
Sebelumnya, ada empat bakal calon (balon) untuk pemilihan Rektor ini. Mereka adalah Dr. Ir. Iskandar A. Gani, SH., M.Hum, Prof. Dr. Ir. Marwan, Dr. Ir. Mirza Irwansyah, MBA., MLA dan Dr. Nasrullah, ST.,MT.
berdasarkan hasil penyaringan calon Rektor, dari empat balon tersebut kemudian menjadi tiga kandidat saja. Mereka adalah yang berhasil meraih tiga suara terbanyak dari 93 suara sah, yaitu Marwan dengan 79 suara, Mirza Irwansyah dengan 13 suara, Iskandar A. Gani dengan 1 suara dan Nasrullah tanpa perolehan suara.
Saat ini jumlah anggota Senat USK adalah 95 orang. Dalam proses pemilihan Rektor nantinya, suara Senat adalah 65% lalu 35% lainnya adalah suara Menteri.
Untuk diketahui, masa jabatan Rektor USK yang sekarang yaitu Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., IPU.,ASEAN.,Eng akan berakhir pada 27 Februari 2022. Oleh karena itu, Senat USK akan melakukan pemilihan Rektor dalam rentang waktu satu bulan sebelum berakhirnya masa jabatan tersebut.
Adapun calon terkuat untuk menjadi Rektor USK ini adalah Prof. Dr. Ir. Marwan dengan perolehan 79 suara.
Koordinator Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) Wilayah Aceh, T M Zulfikar mengatakan, saya kebetulan itu juga sebagai mahasiswa Prof. Marwan dan bisa dikatakan kolega. “Karena Prof. Marwan itu juga dosen di Fakultas Teknik, terutama Jurusan Teknik Kimia, saya kan Alumni dari Jurusan Teknik Kimia di USK, jadi pertemuan kita kemarin sebagai mahasiswa dan dosen juga sebagai sahabat atau kolega, karena saya sekarang ini juga menjabat sebagai Seketaris Umum Ikatan Sarjana Teknik Kimia USK, jadi bisa dibilang kita satu Almamater, walaupun saya sekarang lebih banyak diluar USK,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Sabtu (4/12/2021).
Dirinya mengatakan, dalam banyak hal kita juga banyak melakukan pertemuan-pertemuan. “Terakhir juga pertemuan kita di profesi kita juga di Persatuan Insinyur Indonesia juga bersama juga disitu, walaupun begitu, kita juga mengikuti proses perkembangan Prof. Marwan, Beliau inikan bisa dibilang orang yang supel, mudah bergaul, banyak teman, kemudian terakhir ini, Prof. Marwan sebagai Wakil Rektor I, dan biasanya memang didalam kampus ini sering sekali kalau kita lihat, sudah seperti budaya, kalau sudah menjadi Wakil Rektor itu pasti menjadi Rektor, kebanyakan kita lihat seperti itu,” sebutnya.
Lanjutnya, kata Zulfikar, walaupun kemarin baru proses penyaringan, namun suara untuk Prof. Marwan itu itu suara terbanyak mencapai 79 suara.
“Kenapa kita bisa bilang Prof. Marwan itu kandidat kuat, karena pada saat penyaringan kemarin Beliau memiliki suara tertinggi, apalagi Prof. Marwan juga pernah menjadi Dekan, Ketua Prodi di Teknik Kimia, kalau sekarang lebih bergengsi lagi jika Universitas itu dipimpin oleh Profesor, dan disini juga Prof. Marwan itu satu-satunya Profesor, jadi bisa dikatakan Prof. Marwan bisa dikatakan calon kandidat terkuat dan ditambah sejumlah prestasi yang telah diraihnya,” katanya.
Kemudian, dalam pemilihan kandidat sebagai calon pemimpin bisa saja calon terkuat tidak terpilih nanti, Zulfikar mengatakan, kalau saya lihat memang hal-hal seperti sah-sah saja terjadi. “Katakanlah hari ini suara ditahap awal itu paling tinggi, kemudian tiba-tiba beralih pilihan yang sudah memilih ke calon lainnya, tapi hal ini kalau saya ditanya, itu kemungkinan sesuatu yang kecil kemungkinan terjadi, walaupun itu bisa saja terjadi,” ucapnya.
Tapi, Zulfikar mengatakan, untuk kasus ini kalaupun ada yang lari itu hanya 1/2 suara saja. “Karena saya melihat sebagian besar itu tetap akan konsisten,” katanya.
Zulfikar menyampaikan, dalam hal ini, pastilah setiap orang dalam memipin ada positif dan negatifnya. “Kita berharap nilai positifnya lebih besar daripada negatifnya, dan apa yang sudah dilakukan oleh Rektor saat ini harus dilanjutkan. Hal-hal positif, bisa menjaga Akrditasinya yang saat ini nilai akreditasi USK ‘A’, memastikan badan hukum yang sekarang yang baru di peroleh USK bisa benar-benar dibuktikan, jadi saya pikir ini akan menjadi tantangan untuk USK untuk melaksanakan proses kemajuan dan pengembangan USK itu secara lebih mandiri,” sebutnya.
Zulfikar mengatakan, jadi saya pikir ini kan menjadi tantangan besar untuk Rektor USK terpilih nantinya. “Kalau kita optimis, Prof. Marwan jika terpilih nanti sebagai Rektor USK, akan sanggup menjawab tantangan ini,” pungkasnya. [ftr]