Jembatan Krueng Sawang Aceh Utara Ambruk, Butuh Dana Rp 35 Miliar untuk Pembangunan Baru
Font: Ukuran: - +
Reporter : Gita
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Jembatan Krueng Sawang yang menghubungkan Desa Lhok Cut dan Desa Sawang, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, ambruk akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut.
Jembatan yang merupakan satu-satunya akses vital bagi warga setempat ini ambruk ke sungai, mengakibatkan seluruh aktivitas masyarakat terhambat. Untuk membangun jembatan pengganti, dibutuhkan dana sekitar Rp 35 miliar.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Aceh Utara, Muhammad, menjelaskan bahwa jembatan tersebut ambruk akibat cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. Meskipun demikian, warga tidak terisolasi total berkat adanya jembatan gantung yang baru selesai dibangun pada Desember 2024.
“Alhamdulillah, meski jembatan Krueng Sawang ambruk, kami telah membangun jembatan gantung yang kini bisa dimanfaatkan. Akses warga tetap lancar, sehingga tidak ada yang terlokalisir,” ujar Muhammad saat diwawancarai pada Jumat (31/1/2025).
Namun, ia menambahkan, untuk kendaraan yang mengangkut hasil pertanian atau sawit, mereka terpaksa menggunakan jalur melingkar menuju Geurugok, yang memakan waktu dan jarak lebih jauh. Jalur alternatif tersebut melewati Kabupaten Bireuen, namun tetap berada di jalan provinsi, yang berarti pembangunan jembatan permanen harus melibatkan dana dari Pemerintah Provinsi Aceh.
“Untuk jembatan permanen yang baru, kami telah mengajukan proposal kepada Pemerintah Provinsi Aceh. Kami berharap anggaran untuk pembangunan bisa segera disetujui agar warga bisa kembali merasakan kemudahan akses,” pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara kini tengah menunggu tindak lanjut dari usulan anggaran pembangunan jembatan tersebut, dengan harapan segera mendapatkan dukungan dana untuk mewujudkan infrastruktur yang lebih baik bagi masyarakat.