Jelang Lebaran Idul Fitri 1443 H 2022, BI Aceh Persiapkan Uang Sebesar Rp2,8 Triliun
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizky
Bank Indonesia. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jelang lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah 2022, Bank Indonesia Provinsi Aceh sudah persiapkan Uang Tunai sebesar Rp 2,8 Triliun.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Aceh, Hamzah mengatakan, pihak BI Aceh sudah mempersiapkan jauh hari sebelumnya, mulai dari ketersediaan/stok uang tunai maupun dari sisi pelayanan masyarakat melalui perbankkan untuk periode ramadhan dan Idul Fitri.
Ia menyampaikan, uang yang disediakan untuk kebutuhan ini sebesar Rp 2,8 T. Katanya, jumlah tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ekonominya sudah mulai membaik sekarang ini.
"Menurut kami angka ini masih aman, melihat perkembangan ekonomi yang sudah membaik karena pandemi Covid-19 mulai melandai," ucapnya saat diwawancarai Dialeksis.com, Minggu (24/4/2022).
Namun persediaan uang tunai tersebut belum termasuk uang pecahan kecil untuk kebutuhan masyarakat di masa Lebaran. Lanjutnya, BI juga melakukan kegiatan penukaran uang bersama dengan perbankan setelah 2 tahun terhenti akibat pandemi Covid-19.
"Mulai tahun ini kami melakukan penukaran bersama perbankkan lagi, dalam hal ini BI menempatkan kas keliling yang berlokasi di halaman Barata, depan Masjid Raya Baiturrahman," ujarnya lagi.
Kegiatan ini diikuti oleh beberapa bank antara lain yaitu BSI, Bank Aceh Syariah, dan BPR Hikmah Wakilah. Kas keliling sudah dimulai sejak tanggal 11 April - 28 April 2022.
Kegiatan kas keliling ini memang dikhususkan untuk masyarakat agar dapat menukarkan uang pecahan kecil.
Kemudian, dirinya mengatakan, selama periode ramadhan, BI juga bekerja sama dengan 13 bank yang tersebar di 125 kantor cabang bank, 2 BPRS dan kantor Pos. Masyarakat dapat melakukan penukaran uang ditempat-tempat tersebut selama periode tanggal 4 hingga 28 April 2022.
Dari jumlah peredaran uang yang siginifikan nanti, ia yakin hal ini tidak memicu inflasi karena tetap bisa dikendalikan. Mengingat aktivitas ekonomi masyarakat Aceh saat ini sudah membaik pasca Covid-19 melandai dan pasokan kebutuhan pokok masyarakat dipasar aman dan tidak terdapat kelangkaan.
BI juga sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan jajaran dinas terkait untuk menjaga kesediaan pasokan, jika pun ada kenaikan harga tapi stoknya masih ada untuk masyarakat.
"Kami sudah menjaga kesediaan pasokan, kalau pun ada kenaikan harga itu wajar karna permintaan biasanya cukup tinggi pada periode Lebaran," tutupnya. [au]