'Jargon Na Berkat' Dapat Apresiasi Pada ACR Webinar Nasional Kementan RI
Font: Ukuran: - +
Kepala BPSBTPHP Aceh Habiburrahman, S.TP, M.Sc. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI menyelenggarakan webinar nasional pada tanggal 18 November 2021 dengan tema Benih Hasil Hari Ini, Janji Esok Hari; Bagaimana Memilih Benih yang Baik dengan Keynote Speaker Dirjen Tanaman Pangan Dr Suwandi dan diisi oleh beberapa Nara Sumber: Direktur Benih Dr Takdir, Kepala BPSBTPHP Aceh Habiburrahman, S.TP, M.Sc dan beberapa nara sumber nasional lainnya.
Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Jumat (19/11/2021), Dalam keynote yang disampaikan oleh Pak Dirjen TP Dr Suwandi menyampaikan bahwa penting nya memilih benih yang baik yang memiliki sertifikat/label dalam menjaga kemandirian benih dan kedaulatan benih, pada kesempatan tersebut Pak Dr Suwandi di dampingi oleh anggota Komisi IV DPR RI menyampaikan harapan kepada seluruh Provinsi agar terus menjaga dan mengawasi peredaran benih dan terus melakukan pembinaan dan pendampingan agar menghasilkan benih bermutu, ujar Dr Suwandi dihadapan 330 orng peserta Webinar se Indonesia.
Selanjutanya, Direktur Benih Tanaman Pangan Dr Takdir menyampaikan bahwa sanya setiap setahun Pemerintah melalui Kementrian Pertanian terus mengalokasikan anggaran dalam rangka menjaga ketersediaan benih bersertifikat yang mampu meningkatkan produksi sehingga kesejahteraan masyarakat terus terjaga dan harapan ke depan diharapkan melahirkan inovasi-inovasi baru yg bisa melahirkan varietas baru yg bermutu.
Pada kesempatan berikutnya Kepala BPSBTPHP Aceh Habiburrahman, S.TP, M.Sc yang sering dipanggil Habib memaparkan Kebijakan Proses Sertifikasi Benih untuk memperoleh Benih Bermutu di Aceh dengan Jargon Na Berkat (Gunakan Benih Bersertifikat) sebagai salah satu inovasi yang dilakukan di Provinsi Aceh dengan upaya melakukan sertifikasi benih secara online dimana penangkar mengajukan permohonan melalui Web BPSBTPHP Aceh dan ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh Aceh semoga menjadi inovasi dalam pengembangan secara nasional Ujar Habib yang juga merupakan kepala BPSB termuda di Indonesia.
Selain jargon tersebut habib menyampaikan tentang pola pengawasan peredaran benih berbasis sandi dalam bentuk pewarnaan (hijau, kuning dan merah) agar mudah terawasi dengan baik sehingga ke depan kita akan mudah melacak kios" saprodi atau penangkar benih yang melakukan perbanyakan benih. Ini juga merupakan inovasi yg dilakukan oleh Bpsb Aceh dalam menjaga stabilat ketersediaan benih bermutu di Aceh. []