Beranda / Berita / Aceh / Jangan Terlalu Sibuk Mengejar Investor, Fokuslah Disektor Real Masyarakat

Jangan Terlalu Sibuk Mengejar Investor, Fokuslah Disektor Real Masyarakat

Jum`at, 17 Desember 2021 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fatur

Koordinator Masyarakat Pengawal Otsus (MPO), Syakya Meirizal. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wacana Investasi di Aceh masih menjadi sebuah tanda tanya oleh masyarakat sampai saat ini. Banyak investasi yang masuk ek Aceh namun banyak pula yang tak berhasil atau terlaksana sepenuhnya.

Koordinator Masyarakat Pengawal Otsus (MPO), Syakya Meirizal mengatakan, wacana investasi yang ada di Aceh ini hanya sebagai Lip Service para pejabat. “Kita tidak melihat capaian yang benar-benar real terjadi, ini hanya seperti mimpi yang terlalu seperti cerita cat langit, cerita investasi itu digaungkan kepada rakyat, tetapi investasinya tidak pernah ada,” ucapnya dengan tegas saat diwawancara Dialeksis.com, (17/12/2021).

Dirinya mengatakan, yang terjadi adalah penghamburan uang-uang rakyat untuk kepentingan memperjuangkan atau melobby Investor, uang rakyat habis, Investor tidak ada.

“Itulah yang terjadi beberapa tahun kebelakang,” tambahnya.

Kemudian, Dirinya mengatakan, 2019 adanya gembar-gembor wacana investasi di KIA Ladong, bahkan saat itu sudah Ground Breaking.

“Tapi ujung-ujungnya Investornya angkat kaki, KIA Ladong sekarang kalau kita pergi hanya sudah terbengkalai, bahkan itu sudah menghamburkan dana mencapai ratusan miliiar, namun sampai saat ini belum ada kegiatan industri sama sekali,” kata Syakya.

Lanjutnya, Syakya mengatakan, yang paling terbaru itu adanya investasi oleh UEA di kawasan Aceh Singkil. “Nilai Investasinya mencapai angka Rp 7 Trilliun, bahkan Gubernur sudah 2 kali ke Dubai, bahkan sudah membuat Letter Of Intern (LOI) di Jakarta, tapi ujung-ujungnya prank lagi, cerita Investasi ini seperti angin surga, dan yang terjadi sampai saat ini uang rakyat habis, investir ridak pernah hadir, pemerintah Aceh ini sudah salah kaprah sejak awal,” tukasnya.

Syakya menegaskan agar pemerintah Aceh memberdayakan masyarakat Aceh disemua sektor. “Masyarakat Aceh dipesisir itu sebagai nelayan, kemudian di desa itu sebagai petani, kemudian di pegunungan itu perkebunan, harus 3 sektor ini yang harus diberdayakan,” tegas Syakya.

Jika hal ini digarap dengan sungguh-sungguh, kata Syakya, maka Investasi itu dengan sendirinya akan tumbuh. “Dan itu akan mendongkrak PDRB Aceh jauh lebih cepat,” kata Syakya.

Syakya menyampaikan, untuk berhenti mengejar mimpi. “Lebih baik berbuat yang nyata didepan mata, pemerintah Aceh dibawah Gubernur Nova Iriansyah punya janji kampanye, punya visi-misi, punya target RPJM yang harsus diwujudkan dan dituntaskan, jika mencapai angka 100 persen terhadap RPJM, itu sesuatu hal yang mustahil, namun diwaktu yang singkat ini, diharapkan Gubernur Aceh ditahun 2022 agar dapat melakukan atau bahasa lainnya menebus dosa, fokuslah memberi perhatian kepada masyarakat, terutama kepada masyarakat ekonomi lemah,” ucapnya.

Syakya menyampaikan, berhentilah mengejar investor, ayo kita fokus pada sektor real masyarakat, itu yang harus segera dilakukan. “Selain memastikan target RPJM itu tercapai, walau tidak 100 persen, namun semaksimal mungkin untuk dikejar,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda