IPELMASRA Gelar Pelatihan Desain Grafis di Banda Aceh
Font: Ukuran: - +
IPELMASRA telah selesai Menggelar Pelatihan Desain Grafis Insentif di warung Kopi Khaca Rayeuk, Kota Banda Aceh. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Nagan Raya (IPELMASRA) Banda Aceh telah selesai Menggelar Pelatihan Desain Grafis Insentif di warung Kopi Khaca Rayeuk, Kota Banda Aceh mulai dari hari Selasa, 23 November 2021 hingga Selasa, 30 November 2021.
Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Rabu (1/12/2021), pelatihan yang mengusung tema “Imajinasi dan Kreatifitas sebagai Media Propaganda” ini dilatih oleh Najian Haly, S.Si, seorang Praktisi Desain Grafis. Pelatihan ini diikuti oleh 11 orang peserta yang berasal dari berbagai kecamatan yang ada dikabupaten Nagan Raya.
Pelatihan ini merupakan upaya IPELMASRA Banda Aceh untuk menambah skill Mahasiswa kabupaten Nagan Raya yang berkuliah dibanda aceh dalam menjawab kebutuhan zaman yang serba digital ini.
“Pelatihan ini dibuat untuk menjawab kebutuhan zaman, yang mana tak bisa dipungkiri lagi bahwasanya desain grafis ini merupakan salah satu alat komunikasi baru di era yang serba digital ini,” ungkap Teuku Raja Idris, Wakil Ketua 2 IPELMASRA Banda Aceh.
Pelatihan Desain Grafis Intensif ini dilakukan menggunakan Aplikasi pengolahan citra digital Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator. Setelah mengikuti pelatihan desain grafis ini, nantinya para peserta akan tergabung kedalam tim kreatif IPELMASRA dibawah naungan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi IPELMASRA Banda Aceh.
"Dengan berakhirnya kegiatan pelatihan Desain Grafis Intensif ini, kami berharap para peserta terus belajar dan mengaplikasikan ilmu yang didapat dipeltihan ini. Ibarat pisau, jika lama tak digunakan akan tumpul. Maka rajin-rajinlah mengasah ilmu kalian," tambah Raja Idris.
“Kami berharap peserta menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari pemateri, jadikan ilmu tersebut sebagai modal menghadapi perkembangan zaman kedepannya, mari kita gunakan Komunikasi Visual sebagai salah satu alat perjuangan sebagai upaya mengikuti perkembangan zaman,” tutup Raja Idris. []