Wakil Ketua Umum Kadin Aceh Bidang Investasi, Perizinan dan Hubungan Kerjasama Internasional, Taf Haikal. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Setelah sukses menggelar seminar nasional bertajuk mitigasi banjir melalui inovasi investasi di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Senin (12/12/2022) kemarin, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh juga berhasil mempertemukan Pemerintah Aceh dengan calon investor yang tertarik berinvestasi di Aceh. 

Wakil Ketua Umum Kadin Aceh Bidang Investasi, Perizinan dan Hubungan Kerjasama Internasional, Taf Haikal melaporkan bahwa calon investor yang menyatakan diri berminat investasi di Aceh datang dari seorang pebisnis Hongkong bernama David Wong selaku Chairman di perusahaan Prosperity International Holdings (H.K) Limited.

David Wong memiliki niatan investasi sebesar USD 1 milyar di Aceh untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Aceh Tamiang.

“Ini belum ada kesepakatan, tetapi dia sudah menyatakan keinginannya untuk masuk berinvestasi di Aceh,” ujar Taf Haikal kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (13/12/2022).

Adapun soal komunikasi mengenai kelanjutan investasi ini, Kadin Aceh menyerahkan sepenuhnya kepada PJ Gubernur Aceh untuk membangun komunikasi lanjutan.

Disampaikan Taf Haikal, saat sesi makan siang dalam acara seminar nasional kemarin, terlihat ada pembicaraan-pembicaraan kecil antara calon investor dengan Pemerintah Aceh.

“Kemarin ada beberapa pembicaraan memang, walaupun masih pembicaraan awal dengan Pemerintah Aceh. Kita berharap agar ada sesi pembicaraan lanjutan,” ungkap Haikal.

Haikal menyatakan bahwa Kadin Aceh sangat komitmen mendorong pertumbuhan investasi di Aceh. Bahkan komitmen ini menjadi kerja prioritas Kadin Aceh untuk kepengurusan periode ini.

Diketahui, Kadin Aceh pada Senin (12/12/2022) kemarin menggelar seminar nasional bertajuk mitigasi banjir melalui inovasi investasi yang digelar di Hermes Palace Hotel Banda Aceh.

Di seminar nasional tersebut, Kadin Aceh mengundang semua pihak, termasuk dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi dan juga para aktivis.

Di acara diskusi itu, Kadin Aceh mengajak semua pihak untuk menelaah dan mengkritisi bersama soal dorongan investasi yang memberikan banyak manfaat ketimbang mudharat.

“Kalau memang investasi ini mendatangkan manfaat yang lebih banyak dibandingkan mudharatnya, mari sama-sama kita dukung. Tapi kalau kemudian investasinya lebih banyak mendatangkan mudharat, maka kita diskusikan lebih kuat. Itu inti pertemuan kemarin,” pungkasnya.(Akh)