Internasionalisasi Pendidikan, YARA Advokasi Pemuda Thailand Belajar ke Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Tim Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) yang dipimpin Ketua Safaruddin SH MH mengadakan kunjungan ke Malaysia dan Thailand. Dokumen untuk dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dahulu, Kerajaan Aceh Darussalam dikenal sebagai pusat pendidikan Islam di Tanah Melayu, yang kini masih terpatri dalam ingatan masyarakat Melayu di Malaysia dan Thailand Selatan.
Pada Selasa hingga Jumat (30 Juni - 5 Juli 2024), tim Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) yang dipimpin Ketua Safaruddin SH MH mengadakan kunjungan ke Malaysia dan Thailand. Di Malaysia, YARA disambut oleh Jafar Insya Reubee, Ketua Perwakilan YARA untuk Wilayah Persekutuan Malaysia.
Sementara itu, di Thailand, Safaruddin yang ditemani mahasiswa PhD UUM Negeri Kedah, Hasan Basri M Nur, diterima oleh masyarakat Melayu Pattani dengan fasilitasi dari Sayootee Samoh. Selama dua hari kunjungan, Kamis hingga Jumat, tim YARA mengunjungi situs-situs peninggalan Kesultanan Patani.
"Di Patani, kami menapak tilas beberapa titik peradaban Islam Melayu di Songkla, Patani, dan Yala," ujar Safaruddin SH MH kepada Dialeksis.com, pada Jumat (5/7/2024).
Safaruddin menambahkan, di Thailand Selatan, pihaknya didampingi Tuan Sayootee Samoh dan Tuan Mukhlis, mempertemukan dengan sejumlah tokoh di Patani.
Sayootee Samoh, yang mengerti kejayaan pendidikan Islam masa lampau di Aceh, telah menyekolahkan putri kesayangannya di Dayah Oemar Diyan, Indrapuri, Aceh Besar dan kemungkinan putrinya akan melanjutkan kuliah di Aceh setelah tamat di Dayah Oemar Diyan.
Dalam pertemuan tersebut, Safaruddin dan Hasan Basri M Nur membahas kejayaan Aceh masa lampau, terutama dalam bidang kajian keislaman. "Penduduk Melayu Thailand sangat memahami sejarah Aceh," lanjut Safaruddin.
Safaruddin juga mengajak generasi muda Melayu Thailand untuk melanjutkan pendidikan di Aceh, terutama di pesantren dan perguruan tinggi di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sambutan hangat dari penduduk Melayu Thailand membuat Ketua YARA didorong mencari sumber beasiswa untuk calon mahasiswa dari Thailand.
"Kami sangat senang jika ada pihak di Aceh yang menyediakan beasiswa, minimal bebas biaya SPP, untuk anak-anak Thailand Selatan," ungkap Abdul Aziz, tokoh masyarakat Patani, dalam pertemuan dengan YARA.
Sebagai seorang pensiunan guru yang pernah kuliah di Yogyakarta, ia akan mengajak anak-anak Patani untuk belajar ke Aceh jika ada keringanan biaya pendidikan, apalagi tersedia beasiswa penuh.
"Saya akan mengajak anak-anak Patani untuk belajar ke Aceh jika ada keringanan biaya pendidikan, apalagi tersedia beasiswa penuh," tambah Aziz, seorang pensiunan guru yang pernah kuliah di Yogyakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Safaruddin menyatakan bahwa YARA siap menjadi kontak person bagi pelajar dan mahasiswa asal Thailand di Aceh.
YARA akan berusaha membuka jalan untuk mengembalikan visi Aceh sebagai pusat pendidikan Islam di Tanah Melayu seperti masa kesultanan.
"Segera, kami akan menyurati Pemerintah Aceh dan Parlemen Aceh mengenai hal ini," pungkasnya.***