Inovasi Secara Digital Tersedia, Kepala Disdukcapil Banda Aceh: Kami Siap Layani Masyarakat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizki
Kepala Disdukcapil Kota Banda Aceh Dra. Emila Sovayana. [Foto: Auliana/Dialeksis.com]
DIALEKSIS. COM | Banda Aceh - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Banda Aceh menyampaikan sistem pelayanan masyarakat dan inovasi dari Disdukcapil dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait "Refleksi Kinerja Pelayanan Publik di Disdukcapil Kabupaten/Kota Tahun 2022", Selasa (7/6/2022) di Balai Kota.
FGD tersebut dihadiri oleh Kepala Disdukcapil Kota Banda Aceh Dra. Emila Sovayana, Kepala Dinas Registrasi Kependudukan Aceh Drs. T. Syarbaini, Inspektorat Kota Banda Aceh, DMPG Kota Banda Aceh, LBH Banda Aceh, dan para undangan.
Kepala Disdukcapil Kota Banda Aceh Dra. Emila Sovayana mengatakan, anggaran dana Disdukcapil tahun ini menurun. Secara operasional, anggaran sekitar 700 juta, sedangkan tahun lalu ada lagi Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik. Namun tahun ini tidak ada, ini berlaku seluruh Indonesia.
Lanjutnya, namun Disdukcapil terus mengupayakan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) serta sarana dan prasarana yang sudah tidak layak untuk diupgrade kembali.
"Kalau hambatan di Disdukcapil tidak terlalu, InsyaAllah ya mungkin karena kami bekerja dengan sepenuh hati," ucap Dra Emila saat diwawancara reporter Dialeksis.com, Selasa (7/6/2022).
Disdukcapil sendiri sejauh ini menggunakan sistem terpusat, sehingga aman. Namun, kadang sistem jaringannya yang mungkin error sesekali.
"Disdukcapil sendiri sangat mengharapkan relasi yang baik antar kepala desa, karena ini menentukan baik buruknya pelayanan kepada masyarakat," sebut Dra Emila.
Ia juga menambahkan, barangkali ada inovasi yang dilakukan oleh kepala desa bisa diadopsi oleh kepada desa lain seperti Keuchik Lampulo Banda Aceh, pengumpulan data kependudukan masyarakat tidak menggunakan sistem kertas, tapi menggunakan 'send file'. Jadi ini salah satu trik memudahkan masyarakat.
"Tidak hanya itu, jika masyarakat membutuhkan layanan, maka Disdukcapil siap untuk melayani masyarakat. Misalnya ada yang sakit atau disabilitas, Disdukcapil siap menjemputnya ke rumah masyarakat yang penting diinformasikan," jelas Dra Emila.
Sebutnya lagi, inovasi-inovasi yang ada di online silakan digunakan seperti website, aplikasi SEKEJAP, dan aplikasi SEHATI. Belum lagi bekerja sama dengan rumah sakit untuk menjangkau kemudahan bagi masyarakat.
"Ada beberapa inovasi yang memudahkan masyarakat seperti website, aplikasi SEKEJAP, aplikasi SEHATI, silakan digunakan saja," pungkasnya. [AU]