Beranda / Berita / Aceh / Tiga Kabupaten Ini Terima Penghargaan Inovasi, Berhasil Kembangkan Ekonomi Lokal di Aceh

Tiga Kabupaten Ini Terima Penghargaan Inovasi, Berhasil Kembangkan Ekonomi Lokal di Aceh

Rabu, 12 Januari 2022 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora
Asisten II Sekda Aceh, Ir. Mawardi menyerahkan penghargaan inovasi kepada tiga Kabupaten, Aceh Barat, Bener Meriah dan Bireuen saat mewakili Gubernur Aceh meluncurkan Sistem Informasi Gampong (SIGAP) di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Rabu (12/1/2022). [Foto: Dialeksis/Nora] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gubernur Aceh Nova lriansyah, memberikan penghargaan kepada Kabupaten Aceh Barat, Bener Meriah dan Bireuen. Ke tiga kabupaten ini dinilai berhasil mengembangkan inovasi dan pendekatan-pendekatan baru untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan, melalui perencanaan dan penganggaran yang inklusif, peningkatan penyediaan layanan, dan melalui inisiatif pengembangan ekonomi lokal.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Nova juga meluncurkan Sistem Informasi Gampong (SIGAP) pada Rabu (12/01/2022) di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh.

SIGAP dirancang untuk memungkinkan penggunaan data dan informasi dari berbagai sektor dan untuk menghubungkan data dan informasi dari desa, kecamatan, kabupaten hingga provinsi.

SIGAP telah terbukti penting untuk memperbaiki tata kelola desa. SIGAP mendukung desa untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran mereka, serta membantu desa menargetkan layanan masyarakat secara lebih tepat sasaran. Saat ini, SIGAP telah digunakan di Kabupaten Aceh Barat, Bener Meriah dan Bireuen.

Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani saat menjelaskan penerapan SIGAP di Bireuen benar-benar memberikan berbagai percepatan pelayanan kepada masyarakat.

"Manfaat yang dirasakan hari ini adalah data-data gampong sudah terintegrasi, ketika penyaluran bantuan seperti PKH, BLT cukup mudah mengupdate dan memberikan bantuan," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Aceh Barat Ramli MS memaparkan Model Keperantaraan Pasar yang dilaksanakan di Kabupaten Aceh Barat untuk mendukung peningkatan produktivitas usaha mikro.

"Di Kecamatan Arongan Lambalek, model ini telah membantu sekelompok perempuan pengrajin yang memproduksi kerajinan eceng gondok, untuk mengakses pasar lokal dan global," kata Ramli menjelaskan pada saat sesi Talkshow.

Ia menambahkan melalui uji coba model, mereka telah mampu mengembangkan keterampilan mereka, meningkatkan alat dan kapasitas produksi, dan memperoleh lisensi serta pembiayaan.

Hasilnya, keanggotaan grup meningkat lima kali lipat dan penjualan tahunan mereka meningkat hampir sepuluh kali lipat. Selain itu, KOMPAK memfasilitasi pembentukan Forum UKM di Aceh Barat, yang berperan untuk mereplikasi model Keperantaraan Pasar di seluruh produsen komoditas lain.

"Usulan saya, seharusnya setiap kapal internasional yang masuk ke Indonesia harus singgah ke Sabang. Agar produk-produk lokal Aceh bisa menginternasional untuk menambah devisa negara," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Nur Afni mewakili UKM Kreatif Kubu Aceh Barat sebagai penerima manfaat menyampaikan testimoninya memproduksi kerajinan eceng gondok yang turut dibantu oleh UKM di UIN Ar-Raniry dalam Program KOMPAK sejak 2016.

Ia menjelaskan UKM Kreatif Kubu sudah melatih lebih dari 100 orang perempuan dan berlanjut hingga kini dan telah diadakan berbagai pelatihan dari Pemkab ke Yogyakarta pada 2018.

"Alhamdulillah bisa mendapat berbagai ilmu disana dan melihat pasar apa yang bisa kita buat, karena selama ini yang kita buat hanya tas, ternyata produk tas kurang diminati, dan setelah melihat peluang di Jogja ternyata berbentuk alat rumah tangga seperti aneka kotak dan peralatan yang lebih diminati," terangnya.

Afni juga mengakui kini lebih sulit memproduksi dari pada menjual karena permintaan pasar lebih besar dari pada kemampuan memproduksi. Bankan UKM Eceng gondok terkadang harus menolak pesanan karena kualahan.

"Terima kasih kepada pemerintah telah meweujudkan program KOMPAK, saya yang awalnya tidak berani bicara depan umum, sudah berani. Kompak memberi bayak hal, bisa membantu masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran," pungkasnya.


Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda