Inilah Tips Agar Aman Selama dalam Perjalanan
Font: Ukuran: - +
Reporter : auliana
[Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Akademi Kliknisi, Dr. Yanri Wijayanti Subronto berikan tips agar aman selama dalam perjalanan.
Webinar Kolaborasi PERKEDWI, PP KAGAMA, AHS UGM, KAGAMADOK, Unit Alumni FK-KMK UGM, Kagama Health, dan IDAI Cabang DIY dalam rangka menyambut musim liburan akhir semester dengan aman serta mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 bertemakan "Berwisata dengan Aman untuk Semua Usia Tinjauan Kesehatan" pada Minggu, (10/7/2022) melalui Zoom Meeting.
Dr. Yanri menyampaikan, penyakit infeksi dan gejala yang sering berhubungan dengan traveling adalah diare, hepatitis A, malaria, dengue fever, infeksi parasit, tuberkulosis, dan sejenisnya.
Sementara, penyakit non-infeksi diantaranya penyakit bawaan dari seseorang atau kejadian mendadak saat bepergian misalnya neurologis non-infeksi, keracunan, atau kecelakaan.
Kemudian ada altitude sickness, yaitu kumpulan gejala yang terjadi jika mendaki ke daerah lebih tinggi. Hal yang dapat dilakukan manajamen dan pengobatan seperti berhenti sebentar naik lagi.
"Ada lagi yang namanya caisson disease, gejala ini biasanya terjadi pada penyelam skuba sehingga berpengaruh pada penyumbatan nyeri sendi, pecah gendang telinga, tubuh terasa lemas, dan lainnya," ucapnya dalam diskusi tersebut.
Maka, sebelum traveling perlu melakukan konsultasi risiko pra-perjalanan jauh maupun dekat. Data yang dibutuhkan adalah hasil yang terjadi hendak traveling.
Ada juga risiko moda transportasi yang mengakibatkan risiko medis dengan berbagai tingkat keparahan yakni mabuk darat, mabuk laut, phobia, sinositis, dan lainnya.
Tidak hanya itu, seseorang yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya juga bahaya. Misalnya di tengah perjalanan atau tiba di suatu keadaan asma dan lainnya.
Traveling saat ini sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup. Ia berharap masyarakat dapat mengetahui risiko pada dirinya.
"Lakukanlah perencanaan traveling yang cukup sebelum melalukan perjalanan," pungkasnya. [Au]