Beranda / Berita / Aceh / Ini Kriteria Pemimpin Aceh Menurut Lem Faisal

Ini Kriteria Pemimpin Aceh Menurut Lem Faisal

Rabu, 17 Januari 2024 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akil Rahmatillah

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh (MPU Aceh) Tgk Faisal Ali menyebutkan ada tiga kriteria yang harus dimiliki oleh pemimpin Aceh ke depan. [Foto: Net]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh (MPU Aceh) Tgk Faisal Ali menyebutkan ada tiga kriteria yang harus dimiliki oleh pemimpin Aceh ke depan. Kriteria yang paling utama, yakni cerdas.

“Pemimpin itu harus cerdas. Tapi masyarakat menganggap pemimpin itu harus bisa Khutbah Jumat di Masjid Raya, harus bisa pergi ke sawah. Bukan seperti itu, seorang pemimpin itu harus bisa mengorganisir orang untuk Khutbah Jumat, harus bisa menggerakkan orang untuk ke sawah," sebut Lem Faisal, sapaan karibnya, saat diskusi publik bertajuk ‘Meneropong Sosok Pemimpin Aceh dan Menuju Indonesia Emas 2045" di Warung Kopi Kebon Raja, Banda Aceh, Selasa (16/7/2024).

Masih kata Lem Faisal, kriteria kedua untuk menjadi pemimpin di Aceh juga harus memiliki sifat tidak egois. Selama ini, sangat banyak orang Aceh yang memiliki kemampuan, tapi tidak terpakai di Aceh. Padahal jika dilihat, banyak orang Aceh yang bekerja di luar Aceh menjadi orang yang hebat.

"Kita hidup dengan ego yang besar, padahal mereka itu bisa menjembatani pembangunan daerah, seperti ahli ekonomi, dan ahli lain tidak dihargai. Padahal kemampuan mereka bisa digunakan untuk membangun Aceh, hal ini karena ego tadi," lanjutnya.

Selanjutnya, Lem Faisal menyebutkan kriteria ketiga yang harus dimiliki pemimpin di Aceh yaitu tidak tamak. Sebab perilaku tamak adalah sifat yang tidak merasa puas atas apa yang didapatkan. 

"Terakhir yaitu sifat tidak tamak. Jadi pemimpin itu harus merasa cukup, jangan memikirkan generasi tujuh turunan. Nah, kalau sudah ada tiga kriteria ini, sudah bagus pemimpin Aceh ke depannya," pungkasnya.

Dalam Diskusi digelar oleh Brigade Anak Serdadu (BAS) yang menghadirkan para panelis lainnya di antaranya akademisi dari Universitas Syiah Kuala (USK) Dr. Amri dan Sulthan Muhammad Yus dari KNPI Banda Aceh. [AR]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda