kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Industri hulu maupun hilir belum berkembang

Industri hulu maupun hilir belum berkembang

Sabtu, 28 Juli 2018 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Industri hulu maupun hilir belum berkembang dengan baik di Aceh, padahal bahan baku dari perkebunan cukup untuk itu. "Diperlukan investor luar maupun lokal untuk membangun dan mengembangkan industri tersebut." kata Azanuddin Kurnia, SP, MP.

Kabid Perbenihan, Produksi dan Perlindungan Perkebunan menyebutkan hal tersebut dalam Rakor Ekonomi tentans  Penyediaan Bahan Baku Hulu Agro di Hotel Grand Nanggroe kemarin.

Azanuuddin menyebutkan komoditi Pajale dan khususnya komoditi perkebunan untuk mendukung penyediaan bahan baku hulu agro seperti 5K + PLNCT. "Produksi dan produktivitas komoditi perkebunan Insya Allah mama disediakan oleh masyarakat Aceh," sebut Azanuddin Kurnia.

Bahan baku hulu agro terutama sawit, kakao, kopi, kelapa dalam, karet, pala, sere wangi, dan Nilam. "dalam razor tersebut sudah meminta Distanbun dapat terus mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas komoditi perkebunan." kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Sosial Ekonomi Pertanian FP Unsyiah (IKA SEP)

Terkait harga TBS yang menurun, peserta meminta agar Distanbun dapat mengambil langkah-langkah strategis mengatasi hal tersebut. Terhadap hal ini kita memberikan penjelasan diantaranya ; terjadinya perang dagang antara China dengan AS, penolakan dari Uni Eropa, produksi CPO yang melimpah, baru lebaran, petani banyak yang belum bekerja sama dengan Pabrik Kelapa Sawit.

Panjangnya rantai pemasaran, dan kualitas TBS yang rendah. Selanjutnya kita menjelaskan bahwa Insya Allah dalam waktu dekat akan ada pertemuan tentang masalah TBS dengan mengundang para direksi PKS se Aceh.

"Kita juga menjelaskan dan mendorong untuk program replanting sawit, dengan kuota sekitar 12.255 ha untuk tahun 2018 ini." demikian Azanuddin Kurnia.(j)

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda