Ikan Mati di Sungai Nagan Raya, Korjuang: DLHK Segera Sampaikan Hasilnya
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Ketua Umum Koalisi Perempuan Jaga Lingkungan (Korjuang) Nagan Raya, Nuning Rahayu. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Naganraya - Sudah berjalan satu bulan sejak kasus ikan mati di sungai Nagan Raya yang indikasinya karena limbah sawit dari salah satu perusahaan yang ada dikawasan tersebut. Namun sampai saat ini belum ada informasi apapun sejak di ambilnya sample air oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Nagan Raya.
Ketua Umum Koalisi Perempuan Jaga Lingkungan (Korjuang) Nagan Raya, Nuning Rahayu mengatakan, dalam hal ini kita sudah menunggu sangat lama sekali terkait hasil daripada sample air yang diambil pihak DLHK Nagan Raya.
“Harusnya inikan sudah ada hasilnya, atau tindak lanjutnya daripada pihak DLHK Nagan Raya, apakah itu diteruskan kepada pusat atau jika terindikasi bahwa PT Socfindo melanggar tata tertib lingkungan terhadap limbah,” sebutnya kepada Dialeksis.com, Selasa (16/11/2021).
Sementara itu, Kata Nuning, sulitnya kami akses untuk mengecek langsung ke lokasi juga tidak bisa. Karena akses masuk perusahaan itu hanya orang-orang yang kewenangan atau mungkin daripada pihak kedinasan.
“Sedangkan kami kan tidak bisa, publik harus segera tahu tindak lanjut seperti apa kedepannya, jangan tertutup seperti ini, apakah memang benar ada di lakukan cross check langsung ke lapangan saat itu,” tukasnya.
Nuning mengharapkan, adanya keterbukaan informasi dari pihak DLHK Nagan raya terhadap matinya ikan-ikan yang diduga terkait pencemaran lingkungan di perkebunan di Desa Alue Geutah, Kecamatan Darul Makmur.
“Publik harus tahu segera, seperti apa progres dari DLHK Nagan raya terhadap kasus ini, terutama hasil sample air yang sudah diambil oleh pihak DLHK Nagan raya yang katanya sedang menunggu hasil dari Baristand dan juga tidak lanjutnya seperti apa,” pungkasnya. [ftr]