IKADI Aceh Dukung Program Imam Tahfiz, Momentum Perbaikan Kualitas Imam di Pedalaman Desa
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Provinsi Aceh, Dr Safrilsyah Syarief. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh sedang melancarkan program imam tahfiz. Pemerintah melalui Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh sedang mengadakan pendidikan imam hafiz.
Salah satu yang menjadi harapan pemerintah terhadap program imam tahfiz ini tujuannya untuk memperbanyak generasi penghafal quran serta meningkatkan imam masjid dan meunasah di gampong-gampong.
Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Provinsi Aceh, Dr Safrilsyah Syarief mengatakan, pihaknya sangat mendukung program pemerintah tersebut.
Karena, kata dia, di beberapa gampong terdapat beberapa imam yang masih belum memenuhi standar. Sehingga, ia berharap melalui program pemerintah tersebut mampu memperbaiki kualitas imam di gampong, terutama di daerah pedalaman.
"Dengan adanya program tahfiz ini, akan sangat membantu memperbaiki kualitas imam di pedalaman desa," kata Dr Syafrilsyah kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (7/12/2021).
Ia melanjutkan, dengan hadirnya imam tahfiz di Aceh, diharapkan pada salat tarawih di Bulan Ramadhan, para imam tersebut dapat memberi atau membacakan ayat secara bervariasi.
"Andai imam hafiz yang salat tarawih, tentunya bacaan ayatnya akan lebih banyak variasinya. Tidak perlu panjang, namun ayat yang dibaca tidak hanya itu-itu saja," ujarnya.
Di sisi lain, lanjutnya, melalui program imam tahfiz serta munculnya para kader imam hafiz bisa mengajak masyarakat untuk lebih mencintai al-quran.
Oleh karenanya, Dr Safrilsyah berharap agar program imam tahfiz ini perlu didengungkan ke masyarakat seluruh Aceh, terutama di gampong-gampong pedalaman.
"Kita sangat dukung. Pemerintah kalau boleh tidak hanya di beberapa daerah saja, tapi juga di seluruh Aceh," ungkapnya.
Sementara itu, Dr Safrilsyah juga berpesan ke Pemerintah Aceh agar menjadikan program imam tahfiz ini sebagai program yang berketerusan dan berkesinambungan, dalam artian program itu diharapkan tak hanya sekali dilaksanakan.
Khususan bagi pendidik, Ketua IKADI Aceh ini berharap agar imam hafiz muda dibekali dengan pendidikan akhlak.
Sehingga, lanjutnya, para imam tahfiz ini nantinya bisa lebih kompeten dalam membaca ayat serta mempunyai kharisma atau perilaku seorang insan yang qurani.
"Karena mencetak kader anak muda hafiz, perlu untuk kita tekankan supaya tidak hanya hafal dia, namun mereka juga harus mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sesudah jadi imam, mereka di lingkungan sosial bisa menunjukkan perilaku seorang hafiz dengan akhlak yang mulia," tutup Dr Syafrilsyah.