kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / IDI Aceh: Penambahan Pasien Covid-19 Menyerang Anak –Anak

IDI Aceh: Penambahan Pasien Covid-19 Menyerang Anak –Anak

Minggu, 15 Agustus 2021 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, Dr dr Safrizal Rahman MKes SpOT. (Foto: Serambi Indonesia)


DIALEKSIS.COM| Banda Aceh- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh menyebutkan, penambahan pasien Covid-19 bukan hanya menyerang mereka yang dewasa, namun anak-anak juga terkena wabah.

Untuk itu, IDI Aceh mengingatkan pemerintah provinsi untuk mempersiapkan diri dengan kemungkinan terburuk kondisi pandemi Covid-19. Kasus positif baru mengalami peningkatan. Hal terburuk harus dipersiapkan.

"Pemerintah harus bersiap kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi di Provinsi Aceh. Termasuk harus menyiapkan stok obat-obatan, oksigen, APD dan sebagainya," kata Ketua IDI Aceh dr Safrizal Rahman kepada Media, Sabtu (14/8/2021) di Banda Aceh.

Menurut Safrizal, daerah Aceh saat ini sedang mengalami peningkatan kasus baru Covid-19 secara signifikan. Pada Jumat (13/8/2021) yang positif bertambah mencapai 411 orang. Ini menjadi penambahan harian tertinggi sepanjang pandemi di Aceh.

“Dari perkembangan kasus ini membuktikan tidak hanya terjadi pada kelompok orang dewasa, tetapi Covid-19 itu juga terus menyasar kelompok anak, dimana peningkatanya sudah terlihat,” sebut Safrizal.

Menyikapi keadaan ini, IDI Aceh mengeluarkan beberapa rekomendasi kepada Pemprov Aceh. Rekomendasi itu bertujuan agar Pemerintah Aceh menyikapi peningkatan kasus dengan baik, terutama wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar sudah pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan.

Peningkatan kasus terhadap kelompok anak di Aceh mulai menunjukkan tren yang sangat tinggi. Bahkan, ada yang sudah memakan korban jiwa.

“Catatan IDI, dalam Minggu ini ada empat orang anak meninggal dunia karena Covid-19. Dua anak anak yang meninggal dunia, bukan anak-anak yang memiliki penyakit penyerta tapi adalah anak-anak yang sehat," sebut ketua IDI.

IDI Aceh mengimbau kepada orang tua untuk memberi pelayanan yang maksimal terhadap anaknya. Melindunginya agar tidak tertular dari Covid-19. Memberikan vaksinasi Covid-19, bagi anak yang telah berumur di atas 12 tahun.

Orang tua harus meyakinkan agar anak anaknya mau divaksinasi. Selain itu, masyarakat harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan Satgas Covid-19 harus melakukan pengawasan dengan ketat, pintanya.

Selain itu, IDI Aceh juga meminta kepada pemerintah untuk membuka layanan kontak pelacakan (tracing) berbasis tes swab (usap) PCR untuk mendapati kasus-kasus baru. Upaya ini dilakukan bukan hanya kepada mereka yang bergejala, namun juga dilakukan bagi yang tidak bergejala.

IDI Aceh mencontohkan, apabila satu orang positif maka harus melakukan tracing minimal 10 orang. Ini adalah solusi.

Untuk Banda Aceh, sebut Safrizal, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 harus diikuti dengan penegakan yang ketat dan komprehensif. Penetapan ini salah satu cara yang tepat dalam upaya menurunkan kasus, sehingga harus diikuti dengan penegakan yang disiplin.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda