Beranda / Berita / Aceh / Peran Pemuda Indonesia dalam Membangun Sistem Pangan Berkelanjutan

Peran Pemuda Indonesia dalam Membangun Sistem Pangan Berkelanjutan

Minggu, 15 Agustus 2021 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia mendorong peran aktif anak muda untuk membangun sistem pangan yang berkelanjutan dengan mengadakan serangkaian kegiatan yang menunjukkan kekuatan mereka dalam menghasilkan solusi dari ancaman terhadap sistem tersebut.

Sistem 'Pangan Berkelanjutan' merupakan gerakan global yang berupaya untuk menjamin kelangsungan makanan yang menyehatkan tapi tetap melestarikan lingkungan. Konsep ini dinilai penting demi menjaga keberlangsungan pangan. Setiap orang diharapkan dapat menerapkan sistem ketahanan pangan dalam konsumsi makanan sehari-hari.

Sebagaimana diketahui, Sabtu 14 Agustus 2021, Kemarin. Presiden Joko Widodo melepas ekspor komoditas pertanian Aceh senilai Rp2,6 milyar dalam kegiatan Merdeka Ekspor 2021 yang digelar serentak di 17 daerah di Indonesia secara virtual.

Untuk Aceh sendiri pelepasan ekspor ke USA ini dilakukan di Kabupaten Bener Meriah dengan mengirimkan komoditi unggulan kopi arabica Gayo melalui Koperasi Permata Gayo Bener Meriah.

Presiden Jokowi dalam arahannya menyampaikan bahwa Merdeka Ekspor 2021 merupakan momentum bagi penguatan ekspor komoditas pertanian Indonesia serta menandai kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.

Yusri Kasim, Alumni KBFP 7 ( Kader Bangsa Fellowship Program) asal Aceh turut mengapresiasi Presiden Joko Widodo, dalam acara pelepasan ekspor komoditas pertanian senilai Rp7,29 triliun ke 61 negara tujuan utama, di antaranya China, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, dan Pakistan. Ekspor komoditas tersebut dilakukan di bawah program yang disebut Merdeka Ekspor Pertanian.

" Dalam kegiatan Merdeka Ekspor 2021 tersebut, Aceh mengikutsertakan dua perusahaan eksportir yaitu Kokowagayo dan Koperasi Permata Gayo. Jumlah total Biji Kopi Arabika Gayo yang diekspor kedua perusahaan asal Bener Meriah tersebut mencapai 38,400 Kilogram atau 38,4 ton. " ujarnya.

Yusri Kasim yang juga Alumni Lemhanas RI tersebut mengatakan, Selain Kopi Aceh juga dikenal dengan lumbung pangan negara.

"Daerah yang direncanakan akan dibangun lumbung pangan target tahun 2021 seperti Aceh Tenggara, Bener Meriah, Aceh Tengah dan Aceh Utara" ujarnya.

Kegiatan pelepasan ekspor komoditas pertanian Aceh di Kabupaten Bener Meriah ini turut dihadiri langsung Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Selain itu juga tampak hadir para pejabat daerah diantaranya Plt Bupati Bener Meriah, Bupati Aceh Tengah, Bupati Gayo Lues, Danrem 011 Lilawangsa, Kadis Pertanian Aceh, Kadis Perdagangan Aceh, dan sejumlah pejabat lainnya.

Peran Pemuda dalam Sektor Pertanian

Profesi petani merupakan profesi yang menjanjikan dan sangat mulia karena sebagai penyedia pangan bagi masyarakat.

Untuk mewujudkan ketahanan pangan, sektor pertanian harusnya tidak bisa lagi menggunakan cara-cara lama tradisional, sifatnya rutinitas, hanya berdasar insting, bekerja secara sendiri-sendiri, dan penggunaan alat tradisional. Jika hal itu terus dilakukan, sampai kapan pun pertanian Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan negara-negara tertangga (seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja) yang melibatkan teknologi dalam mengembangkan sektor pertaniannya secara kuntitas dan kualitas.

Perlunya kreativitas dan inovasi di sektor pertanian nasional agar mampu bergerak secara produksi masal dan korporasi besar yang melibatkan infrastruktur dan teknologi. Salah satu solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan adalah melalui mekanisasi pertanian modern untuk mempercepat pengolahan tanah, tanam, dan panen yang melibatkan petani milenial.

Sistem pangan merupakan salah satu isu penting yang disorot dalam beberapa tahun terakhir. Dengan populasi manusia yang terus meningkat, diperkirakan bertambah 2 miliar dalam 30 tahun ke depan, kebutuhan makanan juga akan meningkat.

Oleh karena itu, agar kreativitas dan inovasi di sektor pertanian dapat berjalan optimal, maka perlu mengikutsertakan petani milenial. Karena bicara inovasi yang menggunakan pemanfaatan teknologi di dalamnya, perlu melibatkan peran para milenial secara intensif.

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda