Beranda / Berita / Aceh / HMP BSA Adakan Seminar, Mahasiswa Diminta Jadikan Digital Humanity Jurnalisme Sebagai Bentuk Perubahan

HMP BSA Adakan Seminar, Mahasiswa Diminta Jadikan Digital Humanity Jurnalisme Sebagai Bentuk Perubahan

Selasa, 08 November 2022 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +


HMP BSA adakan seminar jurnalistik dan administrasi organisasi di Aula Mini Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry. Banda Aceh, Selasa (8/11/2022). [Foto: for Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry mengadakan seminar jurnalistik dan administrasi organisasi yang bertempat di aula mini, fakultas Adab dan Humaniora dan kegiatan ini mengangkat tema “Pengenalan Teknik Penulisan Jurnalistik dan Administrasi Keorganisasian Yang Tertata”, Banda Aceh, selasa (08/10/2022). 

Dalam acara seminar ini, mengundang dua pemateri, yang pertama pemateri jurnalistik oleh Hayatullah Pasee selaku mantan jurnalis The Globe dan LKBN Antara dan pemateri yang kedua yaitu Ramzi Murziqin selaku Dosen Administrasi Negara di Fakultas Fisip UIN Ar-Raniry,

Acara ini diadakan di Aula Mini Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Ar-Raniry dan di mulai dari jam 09.00-12:30 WIB. Acara ini di hadiri puluhan mahasiswa dan berbagai delegasi dari Himpunan Mahasiswa Prodi yang ada di UIN Ar-Raniry.

Suchairil selaku ketua panitia mengatakan, kegiatan seminar jurnalistik ini berguna untuk mahasiswa guna menambah skill maupun wawasan yang luas khususnya mahasiswa bahasa dan sastra arab, dan tema ini kami angkat karena sebab masih minimnya pengetahuan tentang teknik kepenulisan jurnalistik dan administrasi organisasi.

“Semoga dengan kegiatan ini, bisa memberikan pemahaman dan kemampuan yang baik dan benar dalam dunia jurnalistik dan mengetahui betapa pentingnya administrasi dalam berorganisasi, yang intinya, kita harus mengikat informasi, data-data dan ilmu dan lain semisal nya dengan tulisan,” ujar Suchairil.

Acara seminar jurnalistik dan administrasi ini dibuka oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Syarifuddin MAg PhD. Dalam pembukaan acara ini, Dekan mengatakan, saat ini Aceh sedang dihadapkan ke dunia yang serba digitalisasi, dan alangkah baiknya, mahasiswa khususnya di prodi Bahasa dan Sastra Arab ikut terlibat dalam kepenulisan jurnalistik.

Menurutnya, jurnalistik berguna mentransformasikan apa saja yang di pelajari di ruang perkuliahan maupun di luar perkuliahan, dan saya saran kan kepada mahasiswa BSA FAH UIN Ar-Raniry ini ketika dalam berdiskusi, harus menghadirkan nilai-nilai yang yang baik dan bermanfaat dan di publikasikan keberbagai media, baik media online maupun media cetak, dan mahasiswa harus siap dan siaga untuk mewarnai berbagai media di era 5,0 persen.

“Itulah yang harus kita terapkan dan kita jadikan digital humanity jurnalisme ini sebagai bentuk perubahan yang lebih baik ke depan, mahasiswa harus mempublikasikan segala kegiatan yang ada, khususnya di fakultas adab dan humaniora, tidak hanya kegiatan-kegiatan seminar, workhsop, webinar dan lain-lain melainkan opini, kritikan terhadap orang yang terpinggirkan dan kriminalitas bahkan segala problematika yang ada di lingkungan kita, dengan kritik yang membangun kebaikan dan kemajuan bersama,” jelas Dekan.

Panelis pemateri pertama, Hayatullah Pasee selaku mantan jurnalis The Globe dan LKBN Antara menyampaikan, jurnalistik sangat perlu dan penting untuk dipelajari disebabkan mahasiswa adalah sebagai agen perubahan dan juga generasi selanjutnya.

“Jika tidak kita pelajari siapa penerus jurnalis berikutnya yang akan menyuarakan, menginformasikan berita-berita yang bersifat publik ke seluruh masyarakat melalui tulisan di berbagai media yang ada saat ini,” tutur Hayatullah.

Di samping itu, pemateri tentang administrasi organisasi disampaikan oleh Ramzi Murziqin selaku Dosen Administrasi Negara di Fakultas Fisip UIN Ar-Raniry. Ramzi Murziqin mengatakan, segala bentuk organisasi sudah barang tentu harus administratif dan tertata dengan baik guna berjalannya organisasi itu.

“Karena di organisasi sangat dibutuhkan seorang pemikir atau orang yang idealisme yang baik untuk menstrukturkan organisasi secara efektif dan kolektif, karena tidak ada organisasi yang tidak membutuh kan admistratif yang kondusif, kerja tim yang baik,” pungkas Ramzi.[]


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda