Beranda / Berita / Aceh / Hasil Penelitian Tim Unimal: Perkebunan Sawit Mampu Tingkatkan Ekonomi Eks GAM

Hasil Penelitian Tim Unimal: Perkebunan Sawit Mampu Tingkatkan Ekonomi Eks GAM

Kamis, 10 Agustus 2023 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

Prof Nirzalin bersama tim menyampaikan hasil penelitian tentang Model Reintegrasi Sosial-Ekonomi Eks Kombatan GAM Berbasis Usaha Kelapa Sawit kepada Badan Reintegrasi Aceh (BRA), di Banda Aceh, Selasa (8/8/2023). 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kontribusi sektor perkebunan sawit dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Aceh telah terbukti sangat signifikan. 

Lebih dari sekadar aspek ekonomi, kehadiran perkebunan sawit di Aceh juga memiliki dampak positif terhadap terciptanya keberlanjutan perdamaian di wilayah ini. 

Itu terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Malikussaleh mengenai Model Reintegrasi Sosial-Ekonomi Eks Kombatan GAM Berbasis Usaha Kelapa Sawit.

Penelitian dilakukan oleh Prof Nirzalin sebagai ketua tim, kemudian hasilnya serahkan langsung ke Ketua BRA Suhendri, berlangsung di kantor BRA

Perkebunan sawit telah mampu membuka peluang ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. 

Prof. Nirzalin menyampaikan bahwa ada dua lokasi riset, yakni di Nisam Antara, Aceh Utara dan Pante Bidari, Aceh Timur.

Dia mengatakan, di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara, pengelolaan perkebunan sawit  yang  dilakukan oleh  Rando,  mantan  panglima  GAM  (Gerakan  Aceh Merdeka)  di daerahnya, mampu menghadirkan kesejahteraan bagi  mantan pasukannya. Hanya dengan  600 Hektar Perkebunan sawit yang dikelolanya, Rando mampu meningkatkan kesejahteraan mantan anggotanya dan masyarakat sekitar. 

“Melalui ekonomi sawit ini, Rando mampu menjaga mantan anggotanya setia   pada komitmen perdamaian antara  Gerakan  Aceh  Merdeka  dengan  pemerintah Indonesia,  mampu  berintegrasi dengan  masyarakat sipil  di  kawasannya  sehingga  terhindar  dari tindakan  kriminal  dan  perilaku ilegal lainnya yang merugikan,” ungkap Prof. Nirzalin.

Lanjutnya, hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Pante Bidari Aceh Timur, oleh eks pasukan Kuta Buloh. Pengelolaan usaha perkebunan diwilayah ini dilakukan secara kolektif melalui wadah koperasi yang hasilnya dibagikan kepada anggota eks pasukan tersebut yang ikut andil dalam usaha kelapa sawit. 

“Objektifnya, keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit  milik  eks  kombatan  GAM pasukan  Rimueng Kureng  Nisam Antara  dalam berintegrasi dengan masyarakat sipil dan menjaga keberlanjutan perdamaian  di  Aceh  ini,  menjadi  pembelajaran berharga  tidak hanya bagi eks kombatan GAM secara umum tetapi juga bagi pemerintah Indonesia karena dapat menjadi model rujukan dalam merumuskan kebijakan reintegrasi eks kombatan GAM di Aceh dan wilayah  Indonesia  lainnya”, jelas Prof Nirzalin.

Sementara itu, Ketua BRA Suhendri menyampaikan terima kasih atas kedatangan tim riset Unimal dan hasil penelitian terkait model reintegrasi melalui usaha kelapa sawit. Sehingga hal itu dapat dijadikan salah satu acuan tentang bagaimana menjaga keberlanjutan perdamaian di Aceh.

“Kami sangat berterimakasih atas kedatangan bapak sekalian dan juga hasil penelitiannya menjadi masukan berharga tentang merawat dan menjaga keberlanjutan perdamaian di Aceh,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda