Habiskan Rp4 Miliar, Proyek Bioflok DKP Aceh di Bireuen Tak Bisa Difungsikan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajri Bugak
Proyek pembuatan kolam terpal dengan sistem Bioflok Budidaya Ikan/Udang yang menghabiskan anggaran sebanyak Rp 4 Miliar di Kabupaten Bireuen yang tersebar di beberapa desa dipastikan tak bisa difungsikan. [Foto: Fajri Bugak/Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Proyek pembuatan kolam terpal dengan sistem Bioflok Budidaya Ikan/Udang yang menghabiskan anggaran sebanyak Rp 4 Miliar lebih di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh APBA Tahun Anggaran 2022 yang ada di Kabupaten Bireuen yang tersebar di beberapa desa dipastikan tak bisa difungsikan atau proyek gagal.
Proyek tersebut merupakan Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRA Dapil Bireuen Ilham Akbar ST. Hasil amatan Dialeksis.com, paket pekerjaan yang dikerjakan tahun 2022 tersebut tersebar di 9 gampong sampai sekarang sudah memasuki tahun 2023 tak bisa dimanfaatkan.
Para kelompok penerima manfaat pun merasa kecewa pada rekanan pelaksana kegiatan tersebut lantaran diduga pembuatan kolam terpal Bioflok tak sesuai spesifikasi.
Adapun kelompok yang tersebar di 9 desa penerima bantuan kolam terpal Bioflok Budidaya Ikan dan Udang tersebut yaitu Desa Teupin Siron, Kecamatan Gandapura anggaran Rp 449. 536. 500 dikerjakan oleh CV Pulo Ceubrek.
Di Desa Suka Rame, Kecamatan Makmur anggaran Rp 449.536.500 dikerjakan oleh CV Bumi Makmur; Desa Kambuk, Kecamatan Jangka anggaran Rp 449.536.500 dikerjakan oleh CV Bumi Makmur; Desa Paya Timu Kecamatan Peudada anggaran Rp 449.536.500 dikerjakan oleh CV Mitana Jasa.
Selanjutnya, di Desa Cot Laga Sawah Kecamatan Kuala anggaran Rp 449.536.500 dikerjakan oleh CV Pancacita Cakra Donya; Gampong Cot Rabo Baroh Kecamatan Peusangan dikerjakan oleh CV Bard Dakar Konstruksi anggaran Rp 449.536.500; Desa Alue Ie Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dikerjakan oleh CV Munawwarah Jaya Abadi anggaran Rp 449.536.500.
Kemudian, Desa Tanjong Beuridi Kecamatan Peusangan Selatan, anggaran Rp 449.536.500 dikerjakan CV Panjoe Perkasa dan Desa Beunyot Kecamatan Juli anggaran Rp 449.536.500 dikerjakan CV Arief Maha Karya.
M. Yunus, salah satu anggota kelompok penerima manfaat bantuan Bioflok Budidaya Ikan/Udang menyatakan kekecewaan karena gagal panen. Kegagalan itu diduga akibat pembuatan tempat penerapan teknologi budidaya tersebut kurang sempurna.
Selain itu, kata M. Yunus, pembuatan tempat pembudidayaan yang kurang sempurna, benih ikan lele yang disalurkan juga banyak yang mati.
Hingga berita ini diturunkan Dialeksis.com masih melakukan upaya konfirmasi kepada pihak PPTK dari DKP Aceh. [FAJ]
- Aliansi Mahasiswa Bireuen Gelar Aksi Damai Untuk Palestina
- Kejari Bireuen Tetapkan 2 Tersangka Dugaan Korupsi PNPM
- Police Goes to School, Upaya Satlantas Polres Bireuen Tingkatkan Kesadaran Berlalulintas Pelajar
- Warga Jaba Meninggal Dunia Tersengat Jerat Beraliran Listrik, Pemilik Kebun Ditetapkan Tersangka