Beranda / Berita / Aceh / Gubernur Aceh Patah Tulang, Hasbar Kuba: Yang di Khawatirkan Terjadi Lagi

Gubernur Aceh Patah Tulang, Hasbar Kuba: Yang di Khawatirkan Terjadi Lagi

Senin, 11 Oktober 2021 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Koordinator Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) Wilayah Aceh, Muhammad Hasbar Kuba. [Foto: Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang mendapati musibah patah tulang pinggang saat sedang berolahraga pagi diseputaran IKEA, Alam Sutera, Tanggerang dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta Pusat pada Kamis, (7/10/2021).

Koordinator Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) Wilayah Aceh, Muhammad Hasbar Kuba mengatakan, inilah yang ditakutkan ketika Gubernur tanpa Wakil Gubenur.

“Memang Juru Bicara Aceh menyampaikan, bahwa roda pemerintahan akan berjalan dengan semestinya, cuma menurut saya itu tidak maksimal, sebenarnya sudah jauh-jauh hari kita meminta adanya wakil Gubernur, namun defenitif beliau itu sudah tidak sampai 18 bulan lagi, secara tidak langsung untuk apa ada wakil Gubernur, ini yang disayangkan,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Senin (11/10/2021).

Hasbar mengatakan, terkait Gubernur Aceh terkena musibah yang dikatakan patah tulang paha, Namun sampai sekarang saya belum mendapatkan informasi kongkrit mengenai kondisi Gubernur.

“Sampai sekarang kita belum melihat adanya foto beliau dirumah sakit, hasil pemeriksaan, dan sebagainya, apakah benar beliau (Gubernur Aceh) kecelakaan dan secara kronologis kongkritnya, termasuk paha beliau itu sekarang sudah bagaimana, kan itu yang menjadi pertanyaan publik, kondisi beliau bagaimana sekarang, masyarakat ini bertanya kondisinya sekarang,” ucap Hasbar.

Sementara itu, Hasbar menilai, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah itu seperti seorang Gubernur Aceh, dan Nova Iriansyah itu sebagai wakil Gubernur.

“Memang peran Sekda Aceh Kinerjanya luar biasa dan besar. Cuma, Sekda Aceh saat ini lebih fokus pada safari ke Kabupaten/Kota yang ada di Aceh, cuma disini saya juga melihat Sekda Aceh juga seperti mau kampanye atau apa kita juga tidak tahu,” kata Hasbar.

Menurut Hasbar, Musibah Gubernur Aceh ini, berdampak buruk terhadap pemerintahan di Aceh. “Suka tidak suka, hari ini Aceh tanpa pimpinan karena sedang dalam keadaan sakit, kita juga tidak tahu kapan sembuhnya Gubernur, dan biasanya cidera patah tulang bisa 2/3 bulan baru dikatakan sembuh, dan itu juga masih harus mendapatkan perawatan intensif agar tidak terjadi hal yang sama lagi,” jelas Hasbar.

Ia mengatakan, solusi kongkrit saat ini, alangkah baiknya Gubernur Aceh mundur saja, agar adanya sebuah Pj. yang melanjutkan dan mengkoordinir Aceh.

“Saya juga mendengar kabar burung dilingkungan masyarakat Aceh, baru-baru ini juga Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) itu ditangkap oleh Kejari Aceh Besar, dan sehari setelah ditangkap Kadis Perkim, Gubernur Aceh kecelakaan atau musibah, itu juga yang terjadi dulu ketika KPK datang ke Aceh, satu hari KPK datang ke Aceh, Gubernur Aceh Positif Covid-19, ini seperti ada konspirasi dalam keadaan kesehatan pak Nova,” jelas Hasbar.

Lanjutnya, Hasbar mengatakan, ketika ada masalah di Aceh, Gubernur Aceh sakit.

“Oleh karena itu, untuk pemerintah Aceh, tolonglah, jangan memanfaatkan kondisi untuk kepentingan pribadi dan jangan mengelak dari masalah. Masalah itu diselesaikan, jangan menjadi orang tua yang tidak bisa dituakan, jadilah orang tua yang dimana tempat kita bisa mengadu, jangan ketika ada masalah banyak sekali alasannya,” harap Hasbar.

Hasbar menyampaikan, jika memang Gubernur Aceh benar-benar sakit atau cidera, saya mendoakan agar segara dipulih penyakitnya, diangkat penyakitnya dan disehatkan oleh Allah SWT.

“Saya dari dalam lubuk hati paling mendoakan Gubernur segara sehat, agar kita bisa berkumpul bersama-sama lagi, bisa ngopi sama-sama lagi,” pungkasnya. [ftr]


Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda