Beranda / Berita / Aceh / Gerobak Barokah, Program Usaha Bagi Duafa Melalui DT Peduli Aceh

Gerobak Barokah, Program Usaha Bagi Duafa Melalui DT Peduli Aceh

Senin, 26 Oktober 2020 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
[Dok. DT Peduli Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Daarut Tauhiid (DT) Peduli Aceh menyediakan program Gerobak Barokah bagi masyarakat tidak mampu (duafa) yang ingin memulai usaha.

"Kalau yang mau buka usaha boleh mengajukan langsung permohonan dan jenis usahanya, antar ke Kantor DT Peduli Aceh, untuk diproses selanjutnya. Kita sediakan gerobak dan juga pendampingan untuk memudahkan usahanya," jelas Staf Program DT Peduli Aceh, Lizayana M. Zain saat dihubungi Dialeksis.com, Senin (26/10/2020).

Lizayana menceritakan, ada salah seorang yang sudah sukses dan mandiri usahanya, beliau awalnya merawat suaminya ketika sakit parah dan tidak bisa bangun lagi. Beliau hanya menitipkan usaha berupa kerupuk atau sejenis jajanan.

"Nah kondisi Covid-19 membuat perkonomian beliau terhambat, maka DT Peduli Aceh membantu berupa kios, sekarang sudah mandiri dan menghidupi dua anaknya dengan hasil dari kios binaan DT Peduli," ungkapnya.

Staf Program DT Peduli Aceh itu menejelaskan, bagi masyarakat dhuafa, terutama yang terdampak Covid-19 dan ingin membuka usaha, boleh mengajukan langsung permohonan dan jenis usahanya, antar ke Kantor DT Peduli Aceh di jalan Teuku Moh Daud Beureueh, Kuta Alam, Banda Aceh, untuk diproses selanjutnya.

"Kita sediakan gerobak dan pendampingan. Kita bina ruhiyahnya," jelas Lizayana.

Ia juga menjelasakan, selama pandemi, DT Peduli sudah mengadakan beberapa program seperti pendistribusian APD ke tenaga medis, kemudian suplemen dan hand sanitizer ke tenaga medis, dan juga penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum seperti masjid, terminal dan lain sebagainya.

"Untuk masyarakat kita ada pemberian sembako kepada yang terdampak Covid-19, kemudian sembako kepada guru ngaji terdampak pandemi. Termasuk juga pemberian masker ke pengguna jalan. Semuanya kita masukkan ke program bencana kemanusiaan," jelasnya.

Ia menambahkan, kepada UMKM yang sedang berjuang di tengah pandemi agar terus semangat, karena apapun ceritanya perekonomian harus tetap berjalan.

Apalagi kalau kita lihat sekarang, bukan hanya pandemi yang menjadi faktor perkonomian, tetapi juga resesi.

"Hari ini yang masih berjuang harus terus semangat, cari cara agar tetap mempertahankan hidup. Terutama kepada para pemilik usaha dituntut untuk kreatif, harus mengikuti perkembangan atau permintaan dari konsumen," jelas Lizayana.

"Terlebih dalam kondisi pandemi seperti saat ini, orang sedikit segan berjumpa langsung dengan kita. Maka solusinya bisa beralih ke usaha berbasis online, dalam artian harus lebih kreatif, berjuang dan tetap semangat," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda