Gelar Tsunami Drill Bagi Pelajar, Bakri Siddiq Tekankan Pentingnya Edukasi Mitigasi Bencana
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar tsunami drill atau simulasi bencana tsunami, Jumat (26/5/2023).
Simulasi ini digelar di SD dan SMP Keumala Bhayangkari, dan MIN 7 di kawasan Lamteumen, serta berakhir pada titik kumpul di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banda Aceh di Geuceu Meunara.
Didampingi para guru, ratusan pelajar mengikuti aksi rekayasa dimulai dari aktivitas belajar mengajar, terjadinya gempa bumi dengan kekuatan 7,9 Skala Ritcher, melakukan tindakan tanggap darurat hingga proses evakuasi.
Ikut serta pula tim dari BPBD, Damkar, Public Safety Center (PSC) Dinkes, anggota Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI), dan personil Kodim 0101/KBA, serta Polresta Banda Aceh.
Usai seluruh rangkaian kegiatan, para peserta simulasi pun mengikuti apel bersama di halaman kantor Dinas Damkar dan Penyelamatan untuk mendengarkan arahan pj wali kota.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pelaku yang terlibat dalam kegiatan tsunami drill.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat, terutama kepada semua ananda siswa sekolah. Tolong nanti simulasi yang dipelajari hari ini juga dibagikan dengan teman-teman yang lain,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, secara keilmuan, letak Kota Banda Aceh bisa dikatakan dilalui oleh dua patahan aktif. Berbagai survei dan analisis memperkirakan Banda Aceh rawan gempa, sehingga perlunya mengedukasi masyarakat terutama generasi muda akan sigap bencana.
“Kita perlu edukasi untuk menyampaikan kepada semua. Andaikata terjadi bencana di Banda Aceh maka kita dapat minimalkan dampaknya. Kalau terjadi gempa jangan panik, kita bisa di bawah meja (berlindung), mencari tempat kosong. Dan jika ada bencana air bah cari tempat paling tinggi seperti lokasi evakuasi di kantor pemadam ini,” katanya.
Bakri menilai, edukasi mitigasi bencana seperti ini cukup bermanfaat bagi para siswa agar lebih mengetahui dan sebagai langkah mawas diri apabila terjadi bencana alam.
Di samping itu, Bakri pun berpesan agar semua hal diserahkan kepada sang pencipta.
“Selain keilmuan, kita harus percaya kepada Allah SWT. Karena kalau kehendak-Nya tidak akan terjadi maka tak akan terjadi, dan mohon perlindungan,” ungkapnya.
Bakri juga mengingatkan kembali pasca bencana dahsyat tsunami pada tahun 2024 silam. Banyak hikmah yang dapat dipetik khususnya bagi Kota Banda Aceh sendiri.
“Salah satu hikmahnya, banyak on the track dari infrastruktur, ekonomi dan lain-lainnya,” kata Bakri.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Banda Aceh Rizal Abdillah, Kadis Damkar dan Penyelamatan M Hidayat, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulaiman Bakri, Camat Jaya Baru Mei Indriya Goswita, dan unsur muspika setempat. [HBA]