kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Gekrafs Aceh Minta Dukungan Sandiaga, Jadikan Masjid Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Gekrafs Aceh Minta Dukungan Sandiaga, Jadikan Masjid Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Senin, 03 Mei 2021 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Gekrafs Aceh, Mahfudz Y Loethan menyampaikan permohonan kepada Sandiaga Uno menyampaikan permohonan dukungan membantu produk-produk ekonomi kreatif Aceh, Minggu (2/5/2021) diruang VIP Masjid Baiturrahman, Banda Aceh. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ke Aceh, dimanfaatkan pengurus Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Aceh, untuk berdiskusi dan menyampaikan gagasan pihak Gekrafs dalan mendorong percepatan pertumbuhan dan daya saing produk ekonomi kreatif di Aceh.

Mahfudz Y Loethan Ketua Gekrafs Aceh kepada Sandiaga Uno menyampaikan permohonan dukungan membantu produk-produk ekonomi kreatif Aceh bisa punya daya saing dan akses pasar untuk nasional dan internasional.

"Banyak hal kami sampaikan kepada Bang Sandi, terkait postur kekinian ekonomi kreatif di Aceh, mulai dari ekosistemnya, SDM dan gagasan-gagasan memajukan 17 sub sektor ekonomi kreatif di Aceh" Kata Mahfudz, Minggu (2/5/2021) diruang VIP Masjid Baiturrahman, Banda Aceh.

Gekrafs Aceh, kepada menteri meminta arahan dan dukungan untuk menjadikan Masjid di Aceh, menjad pusat pertumbuhan ekonomi kreatif di Aceh serta berharap masjid di Aceh bersiap diri masuk era digitalisasi

"Kita melihat sebagai provinsi syariat di Indonesia, potensi masjid di Aceh, punya ruang sangat terbuka dalan pengembangan geliat ekonomi kreatif, masjid tidak hanya dijadikan sarana ibadah saja, tapi bisa tumbuh menjadi epicentrum kebangkitan ekonomi ummat, terutama pada sub sektor ekonomi kreatifnya," ujar Mahfudz.

Dia memberi contoh, bagaimana misalnya Masjid Baiturahman Banda Aceh, punya brand fashion muslim, merilis jenis pakaian mulai dari kurma, jubah termasuk kaos bertema masjid raya tersebut, memproduksi aneka bentuk kerajinan tangan, semisal miniatur masjid, sajadah bergambar masjid Baiturahman dan sejumlah produk kreatif lainya yang bisa dipasarkan secara offline dan online ke pasar global.

"Sudah saatnya masjid masuk ke era digitalisasi, saatnya masjid memproduksi konten - konten dakwah lewat video dan desain graphis, mengelola sosial media secara baik, sehingga media sosial ini, disamping dijadikan media komunikasi dengan jamaah, bisa juga menjadi sarana berjualan produk kreatif yang Islami. Disamping itu dia berharap masjid punya aplikasi yang mensupport jamaah mendapat kenudahan dalan berinfag secara online dan mendapat informasi semisal jadwal kajjan dan hal lainnya," urainya.

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga yang juga ketua dewan pembina Gekrafs menyambut positif gagasan yang disampaikan Gekrafs Aceh, dan meminta ikut merumuskan gagasan tersebut untuk konkrit dilaksanakan

"Aceh harus menangkap peluang ini. Apalagi Aceh menjadi salah satu destinasi wisata halal menuju kelas dunia," kata Sandiaga.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, TA Khalid anggota DPR RI dari Gerindra, Kepala Dinas pariwisata dan Kebudayaan Aceh Jamaludin dan Imam besar Masjdi Raya Baiturrahman Prof Dr Tgk H Azman Ismail MA.[r]
Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda