DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sekretaris Daerah DPD Front Persaudaraan Islam (FPI) Provinsi Aceh Rifqi Safari menyatakan, suasana politik yang berkembang saat ini terutama ihwal pergantian Kepala Daerah lagi santer disorot serta propaganda yang dimainkan sangat merugikan Rakyat Aceh itu sendiri.

Ia menegaskan bahwa rakyat sangat berharap kepada para pemegang jabatan yang ada di pusat dalam proses pergantian Gubernur Aceh untuk lebih arif dan bijaksana dalam melihat keistimewaan serta kekhususan Aceh dan psikologis sosial masyarakat.

"Rakyat Aceh berharap untuk pergantian pemimpin di Aceh adalah orang putra Aceh asli (bijeh Aceh) yang paham dengan kultur sosial dan budaya Aceh serta memahami dalam melaksanakan Syariat Islam di Aceh yang telah diatur dalam Keistimewaan Aceh," ujar pria yang akrab disapa Abu Nyak Wang kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (17/5/2022).

Di sisi lain, Abu Nyak Wang meminta supaya kondisi politik nasional yang sangat tajam tidak ditarik-tarik ke provinsi. Hal ini ia tegaskan supaya suhu politik daerah bisa lebih damai dan sejuk sehingga tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan bersama.

"34 Provinsi yang ada di Indonesia mempunyai kultur sosial dan budaya yang berbeda, apalagi Aceh sudah pasti sangat jauh berbeda dengan daerah lain. Bisa dilihat dari goresan sejarah hingga saat ini," ungkapnya.

Sekda DPD FPI Aceh ini juga berharap supaya pimimpin yang ada di Ibu Kota NKRI yang berperan dalam proses pergantian Gubenur di Aceh bisa memahami keinginan Rakyat Aceh. [AKH]