FPI Aceh Bantah Keluarkan Sikap Untuk Tidak Lagi Bubarkan Konser Musik
Font: Ukuran: - +
Wakil Ketua Bidang Isbah FPI Aceh Abu Syuja' saat bernegosiasi dengan Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto SH saat aksi menghadang kedatangan Ust. Firanda di Bandara SIM, 13
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ormas Front Pembela Islam (FPI) Provinsi Aceh membantah telah mengeluarkan statement untuk tidak lagi membubarkan konser atau acara musik sejenisnya.
Ketua FPI Aceh Tgk Muslim At Thahiry melalui Wakil Ketua Bidang Isbah Abu Syuja' menegaskan apa yang disampaikan oleh Jubir FPI Tgk Mustafa Husen Woyla bukan mewakili dari kebijakan atau sikap organisasi.
"Tgk Mustafa Husen Woyla kita akui sebagai jubir FPI, namun dari ketua FPI Aceh (Tgk Muslim At Thahiry-red) sendiri tidak pernah menyatakan sikap atas nama organisasi seperti yang disampaikan oleh Tgk Mustafa di salah satu media online itu," tegas Abu Syuja' kepada Dialeksis.com melalui sambungan selular, Senin, (15/7/2019).
Mengenai hal tersebut, Ia mengakui hingga saat ini belum memperoleh konfirmasi resmi dari Tgk Mustafa Husen Woyla. Pun demikian, Abu Syuja' pun berasumsi, jika pun benar itu adalah Tgk Mustafa Husen Woyla sebagai jubir FPI, dia menegaskan apa yang disampaikan Tgk Mustafa adalah pernyataan pribadi, bukan mewakili sikap lembaga.
"Yang jelas, pernyataan itu bukan mewakili sikap lembaga. Itu kalau benar Tgk Mustafa Husen Woyla, kalau bukan berarti media itu sudah menciptakan hoaks. Lagian, tidak ada arahan atau masukan dari atasan terkait hal itu," pungkasnya.
Ia juga membantah dengan tegas terhadap isu yang berkembang bahwa pelaku yang ditangkap oleh aparat penegak hukum dalam kasus pembubaran konser grup band Basejam merupakan kader FPI.
"Tidak benar itu. FPI tidak pernah mengeluarkan keputusan untuk membubarkan konser itu. Itu masyarakat yang bergerak. Saya juga tidak mengenal yang ditangkap itu sebagai kader FPI. Kalau kami yang bergerak tentu kami membawa simbol, ini kan tidak," tukasnya.
Ia kembali menegaskan, FPI akan tetap amar ma'rif nahi mungkar dimana saja dan kapan saja, dan apapun kemungkaran dan pelanggaran syariat Islam. Abu Syuja' menyebutkan FPI tidak akan pernah tunduk kepada keputusan siapapun yang melanggar syariat islam
"Dan FPI akan selalu istiqamah dalam amar ma'ruf nahi mungkar termasuk menolak konser yang penuh dengan musik syaithan atau konser yang didalamnya ada hal yang bertentangan dengan syariat Islam, siapapun yang melakukan dengan cara yang legal," tegasnya berulang kali. (imd)