kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Foto Bardan Sahidi Dibakar Dikubangan Jalan Samar Kilang

Foto Bardan Sahidi Dibakar Dikubangan Jalan Samar Kilang

Minggu, 04 Oktober 2020 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM| Redelong- Sejumlah pemuda bermain dikubangan jalan Pondok Baru- Samarkilang, Bener Meriah. Wajah pemuda ini sudah dilumuri lumpur yang mereka ambil dari jalan. Kemudian mereka mengambil gambar Bardan Sahidi, anggota DPRA.

Sambil berteriak dengan bahasa campuran, Indonesia dan Gayo, mereka mengecam sikap Bardan Sahidi yang turut meramaikan dunia politik Aceh dengan pembatalan proyek multiyear. Padahal warga Samarkilang sangat membutuhkan jalan dari proyek multiyear ini.

Video pengecaman dan pembakaran foto Bardan Sahidi beredar di dunia maya, melalui you tube. Pemuda ini mengakui cinta tanah air, namun DPRA ini tidak mencintai tanah air. Buktinya Bardan Sahidi duduk di DPRA tidak memikirkan rakyat.

Mulailah pemuda yang hidup terisolir dengan kondisi jalan bagaikan kubangan lumpur ini membakar foto Bardan Sahidi dan kemudian membenamkanya di dalam lumpur, di ruas jalan Samar Kilang Bener Meriah ini.

"75 tahun Indonesia merdeka, Samar Kilang 75 tahun tidak merasakan kesejahteraan. Bardan Sahidi turun,"teriak salah seorang divide yang viral ini.

Sikap pemuda Samar Kilang yang merasa dianaktirikan dalam pembangunan, mendapat apresiasi dari seorang aktifis di Bener Meriah.

Yudi Gayo, seorang aktifis disana menyatakan sikapnya melalui relis yang disampaikan kepada media. Menurut Yudi, apa yang dilakukan pemuda ini merupakan akumulasi kekecewaan terhadap wakil rakyat yang tidak peduli kepada mereka.

"Wakil rakyat yang diharapkan membantu, mensejahtrakan wilayah meraka, namun justru menyengsarakan mereka. Anggota dewan ini ingin membatalkan MoU proyek multiyear, dimana Samar Kilang masuk dalam paket proyek ini,” sebut Yudi.

Sementara keadaan jalan Samarkilang sangat menyedihkan, berkubang lumpur, sehingga membuat warga di sana terkena imbas, bukan hanya persoalan ekonomi, namun terpengaruh pada seluruh sisi kehidupan.

"Seharusnya wakil rakyat menjadi salah satu tempat keluh kesah rakyat dalam hal kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, bukan malah menyiksa rakyat dan bisa membunuh rakyat,"ungkapnya.

Bardan Sahidi yang menjadi berita soal proyek multiyear, terang-terangan menolak proyek tersebut. Media meramaikanya. Sikap Bardan ini membuat masyarakat di wilayah pemilihanya kecewa, seharusnya Bardan memperjuangkan nasib mereka, bukan justru mengecewakanya.

Dialeksis.com yang mengubungi Bardan Sahidi via Whatshapp, Minggu (04/10/2020) jam 11.29 WIB, untuk mendapatkan klarisifikasi Bardan, namun sampai dengan berita ini diturunkan tidak ada jawaban dari anggota dewan ini. (baga)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda