Fisip Unsyiah Kembali Gelar AGC SCOPOS Ke-2
Font: Ukuran: - +
Wakil Dekan bidang akademik FISIP Unsyiah dan juga selaku ketua panitia, Dr.Effendi Hasan, MA. menegaskan bahwa konferensi internasional ini merupakan kegiatan tahunan yang menjadi agenda penting FISIP Unsyiah sebagai mercusuar peradaban masyarakat. Selain menjadi bagian komitmen fakultas, kegiatan ini juga menjadi sumbangsih keilmuan dari para peneliti yang hadir untuk Aceh, Indonesia dan Dunia
Effendi juga menjelaskan konferensi internasional kali kedua ini mengusung tema "The 4th Industrial Revolution Challenges and Issues on Social Communication , Political and Government Aspect : Are We Better Prepared ?" atau sejauh mana kesiapan kita dalam menghadapi Revolusi 4.0. dari sisi sosial, komunikasi, politik dan aspek pemerintahan. Layaknya setiap musyarawah para pakar, output yang dihasilkan adalah paparan hasil kajian dan penelitian dari berbagai isu dan tema oleh para akademisi dan profesional yang berkumpul dalam acara conference AGC-SCOPOS Ke-2.Konferensi ini menghadirkan keynote speaker dari berbagai negara, antara lain, Assoc. Prof. Dr. Owen Podger (Universitas of Canberra, Australia), Dr. Siti Suraini Othman (Universitas Sains Islam Malaysia), Assoc Prof. Dr. AKM Ahsan Ullah (Brunei Darussalam), dan Prof. Dr. Sukree Langputeh (International Relation Fatoni University, Thailand)
Sementara pembicara lainnya dari dari tingkat nasional yang ikut serta dalam konfrensi internasional ini, antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, S.Stat., MBA, Prof. Dr. Firman Noor, M.A Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI, Teuku Riefky Harsya Anggota DPR RI, dan Dr. HC. Adnan Ganto., M.B.A Mantan Eksekutif Direktur Morgan Bank, Ltd dan Penasehat Ekonomi Kementerian Pertahanan serta 150 peneliti dari seluruh Indonesia, termasuk peneliti dari Universitas Syiah Kuala dan Universitas lainya di AcehKeseluruhan hasil buah pikir para peneliti tersebut setelah melalui proses review yang ketat, paper yang terpilih dan layak akan dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi yang di index oleh Scopus dan Thomson Reuter.
Kemudian pemilihan Pulau Sabang sebagai lokasi konferensi, punya pertimbangan filosofis tersendiri. Sesuai dengan pernyataan Effendi, menunjukkan dukungan dan komitmen FISIP Unsyiah terhadap dunia pariwisata Aceh dan pengembangan potensi Kawasan Sabang. Apalagi menurutnya Aceh menjadi sorotan positif dunia dan destinasi tujuan wisatawan internasional. Ia berharap melalui seminar ini memberikan kontribusi positif terhadap dunia penelitian oleh para intelektual dan professional dan bisa bermanfaat untuk perkembangan pengetahuan di level lokal, nasional dan duniaSekedar diketahui, konferensi internasional AGC SCOPOS 2019 sudah dimulai dengungnya melalui diperkenalkannya kepada publik dalam acara soft launching halaman web officialnya http://conference.unsyiah.ac.id/agc-scopos/scopos-2019 pada Selasa, (21/5) lalu. (Arniv)