Beranda / Berita / Aceh / Festival Khanduri Laot Resmi Dibuka

Festival Khanduri Laot Resmi Dibuka

Sabtu, 30 Maret 2019 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Para undangan memukul Rapai sebagai tanda dibukanya festival Khanduri Laot


DIALEKSIS.COM | Sabang – Staf Khusus Kementrian Pariwisata Bidang Percepatan Calender of Event, Tazbir Abdullah, membuka secara resmi Festival Khanduri Laot 2019, di Kota Sabang, Sabtu (30/3). Acara yang digelar di Dermaga CT-3 milik Badan Pengusahaan Kawasan dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) tersebut berlangsung meriah disaksikan ribuan masyarakat dan para wisatawan dari berbagai negara. 

Acara pembukaan, diawali dengan menampilkan tarian tradisional dan pemukulan rapai sebagai tanda dibukanya Festival Khanduri Laot 2019. Selanjutnya, pemberian santunan kepada anak yatim dan dilanjutkan dengan peusijuk puluhan kapal nelayan disertakan atraksi labuh pukat di perairan teluk Sabang .

Sejumlah tokoh hadir pada acara tersebut, diantaranya, Staf Ahli Panglima TNI yang juga mantan Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI T .Abdul Hafil Fuddin, Wakil Bupati Aceh Barat, Drs H Bantah Puteh Syam, Asdep Potensi Laut BNPP, Direktur Dan IG Kementrian Hukum dan HAM RI, Direktur Cipta dan Desain Kementrian Hukum dan Ham, seluruh DPRK Sabang, serta Forkopimda Kota Sabang.

Staf Khusus Kementrian Pariwisata Bidang Percepatan Calender of Event, Tazbir Abdullah, mengatakan, Kementrian Pariwisata sangat mengapresiasi terlaksananya budaya Festival Khanduri Laot 2019. Karena, sambungnya, apa yang dilakukan yang Pemerintah Kota Sabang ini telah mengangkat potensi budaya dalam mempertahankan tradisi masyarakat pesisir. 

"Orang Aceh kalau mendengar khanduri pasti senang, orang aceh sangat gemar berkhanduri, bahkan khanduri sudah menjadi tradisi turun-temurun," katanya. 

Dia menambahkan, hal ini yang membuat Sabang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang.

"Inilah yang membuat Kota Sabang mampu menampilkan suatu ciri khas berbeda sehingga mampu menarik banyak wisatawan berkunjung ke Kota Sabang," tutur Tazbir.

Menurutnya, Sabang ini adalah salah satu pulau yang sudah mendapat prioritas dari Kementerian pariwisata. Semua penjabat, sambung Tazbir, dari Presiden, Wapres, Menteri, sudah pernah melihat keindahan pulau Sabang. 

"Ini artinya, Sabang ini akan disumbangkan dan sudah digadang-gadangkan sebagai pulau pariwisata,"tukasnya. 

Sebagai daerah dengan andalan sektor pariwisata, lanjut Tazbir, akan ada konsekwensi dimana pariwisata pulau Sabang akan berkembang lebih bagus. 

"Jadi ini ada konsekuensinya, kalau kita fokus sebagai pulau pariwisata, maka nanti pariwisata akan berkembang dengan bagus.

Sabang akan kita wujudkan sebagai daerah wisata halal, banyak sekali yang bisa kita lakukan. Tentunya ada fokus tentang sesuatu yang ingin dikembangkan dan sesuai dengan adat istiadat kita," ujarnya.

Menurut dia, event ini bisa direstorasi menjadi festival yang lebih besar lagi. Kalau sebelumnya sudah pernah ada Sail Sabang, Sabang Marine Tourism dan lain-lain, 

mungkin ke depan bisa dikembangkan atau dipadukan dengan event-event lainnya dengan peristiwa adat budaya, sehingga akan lebih baik lagi. 

"Kalau ini bisa dikembangkan dengan baik, Sabang bisa menjadi pulau pariwisata unggulan paling ujung Indonesia, apalagi Sabang juga ada titik Nol Kilometer yang sekarang ini diketahui banyak sekali didatangi para pengunjung dari wisatawan lokal maupun wisatawan asing," ungkapnya. 

Tazbir pun menyebutkan Sabang sebagai daerah yang bersih, yang tidak kalah dari daerah lain. 

"Buat awak media saya ucapkan terima kasih sudah datang jauh-jauh ke Sabang, di sinilah tempat teraman di Indonesia disalah satu pulaunya yaitu, pulau Sabang, itu harus ditulis, buatlah berita yang banyak. Saya selama ini kalau kasih sambutan apresiasi terbaik di Kabupaten Banyuwangi karena kebersihan, tapi ternyata Sabang pun tidak kalah dengan Banyuwangi mengenai kebersihan,"jelasnya

Dia mengajak semua pihak untuk menginformasikan ke publik tentang indahnya Pulau Sabang. 

"Karena itu, saya mengajak semua pihak mari kita informasikan ke publik untuk ramai-ramai datang ke Sabang, karena Sabang itu indah dan menawan,"katanya.

Sementara Wali Kota Sabang, Nazaruddin dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan Festival Khanduri Laot di Sabang ini merupakan kedua kalinya diselenggarakan, setelah tahun 2018 yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Menurut Nazaruddin, festival ini merupakan bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT kepada seluruh masyarakat Sabang untuk melestarikan adat budaya warisan leluhur Aceh yang harus terus dilestarikan keberadaannya di tengah-tengah masyarakat Kota Sabang dan Aceh secara umumnya.

"Alhamdulillah berkat doa dan dukungan dari semua pihak di tahun 2019 ini, dapat kita laksanakan event ini untuk kedua kalinya dengan dukungan dari semua pihak termasuk legislatif (DPRK Sabang).

Semoga dapat terus kita laksanakan setiap tahunnya secara berkesinambungan," kata Nazaruddin.

Karenanya, pada hari pembukaan ini, dia mengajak seluruh masyarakat Kota Sabang secara khususnya dan masyarakat Aceh secara umumnya untuk terus melestarikan adat dan budaya Aceh.

Sehingga harapannya, akan menjadi sarana untuk memperkuat hubungan sosial antara masyarakat dan juga meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Selain itu katanya, kegiatan Khanduri Laot ini untuk memperkuat harmonisasi sosial bagi sesama masyarakat dan dapat pula dijadikan sebagai sarana untuk mensosialisasikan kembali aturan/hukum kelautan yang telah digariskan oleh Endatu (nenek moyang).

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda