Beranda / Berita / Aceh / Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Gelar Kuliah Umum

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Gelar Kuliah Umum

Rabu, 21 April 2021 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Selasa (20/04/21) telah berlangsung kuliah umum dengan tema “Kebijakan APBN dan Program PEN dalam Menopang Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi” yang bertempat di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Kuliah umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala ini bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Aceh.

Kuliah umum dihadiri oleh Rektor Universitas Syiah Kuala, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Wakil Dekan, Ketua Jurusan, dan Ketua Prodi beserta jajarannya. Kuliah umum dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng selaku Rektor Universitas Syiah Kuala.

Dalam sambutannya, mengatakan bahwa peran pemerintah sangat diperlukan di masa pandemic saat ini. Realisasi APBN dalam ekonomi diperlukan untuk menggerakkan roda perekonomian yang tersendat. Apalagi untuk Aceh, injeksi dalam perekonomian akan kembali menggairahkan aktivitas produktif yang akan mendorong pertumbuhan.

Kuliah umum yang terdiri dari dua sesi ini dipandu oleh Dr. Putri Bintusy Syathi, SE, MA, selaku moderator.Sesi pertama ialah pemaparan materi oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan Aceh, Syafriadi, SE, M.Ec., PhD dan sesi kedua ialah sesi tanya-jawab antara pemateri dan peserta. Dalam pemaparannya, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Aceh menyampaikanbahwa APBN adalah bentuk kebijakan fiskal yang digunakan untuk menggerakkan perekonomian di masa pandemi.

DirektoratJendral Perbendaharaan sebagai pelaksana APBN perlu memastikan efektivitas penggunaan anggaran. Hal ini hanya akan berhasil dengan koordinasi dan sinergi antar lembaga pemerintah dan akademisi serta masyarakat. Program PEN sebagai program khusus masa pandemi berfokus pada perlindungan sosial, program prioritas, kluster kesehatan, UMKM dan korporasi dan insentif usaha.

Khusus wilayah Aceh, APBN 2021 dialokasikan untuk Belanja K/L sebesar Rp14,201 T dan TKDD sebesar Rp34,438 T. Ini merupakan peluang untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi Aceh yang telah terkena dampak negatif dari pandemi.

Kuliah umum ini diakhiri dengan diskusi ilmiah bagi seluruh peserta kuliah umum. Kegiatan seperti ini perlu digalakkan sebagai salah satu sarana edukasi bagi masyarakat umum mengenai kinerja APBN dan program PEN dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi di masa pandemi, khususnya wilayah Aceh.

?


Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda