kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Fakhrurazi: Nova Tak Peduli Tangani Covid-19 di Aceh, Sibuk Pelesiran Politik ke Jakarta

Fakhrurazi: Nova Tak Peduli Tangani Covid-19 di Aceh, Sibuk Pelesiran Politik ke Jakarta

Minggu, 29 Agustus 2021 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Foto: dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua DPD POSPERA ACEH, Fakhrurazi mengatakan penanganan Covid di Aceh mendapat sorotan langsung dari Pemerintah Pusat melalui Satgas Penanganan Covid-19.

Hal ini dikarenakan positivity rate Provinsi Aceh menempati posisi tertinggi secara nasional yaitu mencapai 51,55 persen atau atau 10 kali lipat di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang maksimal 5%. Dan secara periodik jumlah kasus terus meningkat, pun begitu dengan angka kematian semakin tinggi yang hingga saat ini sudah mencapai 1408 jiwa.

Hari ini Sabtu (28/08/2021), Menteri Koordinator Pembangunan Manusia (Menko PMK) RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P bersama dengan Ketua Satgas Nasional Penanganan Covid-19, Letjen TNI Ganip Warsito langsung turun untuk memantau dan melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah Aceh.

Namun sangat disayangkan menurut Fakhrurazi perhatian serius dari pemerintah pusat tidak mendapatkan respon positif dari Nova Iriansyah selaku Gubernur Aceh, yang malah memilih untuk tetap pelesiran di Jakarta. 

“Kami dari Pospera Aceh menilai, aneh saja Gubernur tidak hadir pada rakor penanganan Covid-19 hari ini di Banda Aceh. Padahal seorang Menko dan Ketua Satgas saja sudah jauh-jauh dari Jakarta ke Banda Aceh,” katanya dengan tegas.

Menurutnya, rasa tidak bertanggungjawab Nova Iriansyah sudah sangat di luar nalar yang sehat. Secara umum sebagai kepala daerah, Nova sudah gagal membantu pemerintah pusat dalam menekan penyebaran Covid-19 di Aceh dan mengabaikan bentuk dukungan serta perhatian yang diberikan oleh pemerintah pusat dengan tidak menghadiri rakor tersebut.

Lanjut dirinya mengungkapkan, upaya Pemprov untuk membantu mengurangi kesulitan ekonomi masyarakat Aceh pun tidak terlalu berdampak positif karena upaya-upaya yang dilakukan tidak fokus, tidak tepat sasaran dan tidak berkesinambungan bahkan terkesan sangat serampangan.

“Kami mensinyalir bahwa bukan hanya ketidakbecusan Nova sebagai pemimpin yang menjadi persoalan, namun rasa kemanusiaannya pun patut kita pertanyakan saat ini. Bagaimana mungkin seorang kepala daerah lebih mementingkan pelesiran ke luar daerah disaat yang bersamaan kasus Covid-19 semakin meningkat di Aceh dan menjadi perhatian berbagai pihak,” jelasnya lagi.

Menurut Fakhrurazi mengakhir siaran pers diterima dialeksis (29/08/2021) ini, ada tendensi kepergian Nova ke Jakarta merupakan bagian dari agenda politik semata. Sebaiknya Nova segara bertaubat, jangan terlalu dibutakan oleh ambisi politik berkuasa lantas rela mengorbankan kehidupan masyarakat Aceh, yang terus dihantui oleh meningkatnya Covid-19.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda