Aktivis HMI, Muhammad Fadli[Dok. Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Rencana kenaikan PPN sampai saat ini masih menuai banyak kontroversi. Aktivis HMI Cabang Lhokseumawe, Muhammad Fadli mengatakan kepada Dialeksis.com, Minggu(13/06/2021).

“Saya sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tidak setuju sedikit pun tentang kebijakan Pemerintah pusat yang akan menaikkan PPN khusus dalam sektor pangan atau sembako karna itu sudah keluar dari nilai-nilai pancasila dan nilai-nilai konstitusi kita, “ ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah pusat harusnya memberikan stimulan ekonomi bagi masyarakat, khususnya masyarakat taraf perekonomiannya menengah ke bawah, namun mengeluarkan kebijakan yang otoritarianisme dan tidak pro keadilan.

“namun disatu sisi pemerintah juga ingin mencekik rakyatnya dengan kenaikan PPN sektor pangan atau sembako, sehingga kebijakan yang muncul akhirnya paradoks dan terdikotomi, “ jelasnya.

Fadli mengatakan, saat ini masyarakat yang perekonomian kebawah sedang sanga sulit dalam membuka dan menjalankan usahanya, karena pendapatan dan penjualan mereka menurun selama pandemi covid-19.

“Harusnya negara hadir menyelesaikan permasalahan tersebut bukan malah mengeluarkan kebijakan yang semakin menyengsarakan rakyat. Kami minta Presiden jokowi menolak dan mencabut kebijakan yang akan dilakukan oleh mentri keuangan tersebut, karena keadilan dan kemaslahatan masyarakat adalah amanah dari pancasila dan konstitusi kita, “ tutupnya kepada dialeksis.