Dukung Proyek Multiyears, FPMPA Gelar Konferensi Pers
Font: Ukuran: - +
Reporter : Indra Wijaya
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Forum Persatuan Mahasiswa Paguyuban se-Aceh (FPMPA) menggelar konferensi pers dalam rangka pernyataan sikap mendukung proyek multiyears atas dasar kepentingan rakyat dan menanggapi isu-isu tendensius yang mengarah kepada FPMPA di Sultan Bin Hamid Cafe Resto, Lampineung, Banda Aceh, Senin (5/10/2020).
Ketua pengurus besar FPMPA Rachmad Muchlyan menilai, pembangunan ruas jalan yang masuk dalam proyek multiyears tersebut adalah harapan rakyat Aceh dan membuka keterisoliran dan bentuk nyata kesejahteraan pembangunan Aceh. Bahkan sangat besar manfaatnya bagi masyarakat ketika jalan tersebut selesai dibangun.
"FPMPA sangat mendukung proyek multiyears dan semua program-program pemerintah yang pro rakyat, FPMPA akan menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan itu, FPMPA juga siap memberikan solusi kepada Pemerintah Aceh terhadap penyelesaian masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat," kata Rachmad.
"Ini merupakan mimpi besar yang harus kita wujudkan bersama, sampai dengan saat ini Alhamdulillah sudah 15 paguyuban kab/kota yang tergabung dalam FPMPA. Namun demikian FPMPA sangat mengharapkan keikutsertaan seluruh paguyuban kab/kota se-Aceh untuk sama-sama bersinergi memperjuangkan kemajuan Aceh. Harapan tersebut sesuai dengan visi FPMPA yaitu merangkul seluruh paguyuban kab/kota se-Aceh bersama-sama membangun Aceh," jelas Rachmad Muchlyan.
FPMPA menilai sangat aneh kalau kemudian DPRA menolak dan ingin menggagalkan program pembangunan jalan multiyears itu. Seharusnya DPRA memberikan dukungan penuh terhadap proyek itu karena memang sangat bermanfaat bagi masyarakat
Pembangunan jalan itu sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA), dimana melalui proses yang cukup panjang dan pembahasan yang sangat detil.
FPMPA berharap supaya DPRA mendukung langkah percepatan program pembangunan multiyears, bukan menolak usulan atau menggagalkan program tersebut menjadi sistem singleyears.
"Tugas DPRA mengawal dan mendukung program ini, benar-benar dikawal saat pembangunan. Kalau memang ada dugaan permainan silahkan dilaporkan ke aparat hukum," ungkapnya.
FPMPA menilai proyek multiyears merupakan harga mati yang harus ditunaikan oleh pemerintah Aceh.
"FPMPA siap memperjuangkan proyek multiyears tersebut agar dapat berjalan lancar dan siap berada di garda terdepan untuk menghadapi siapapun yang menghalangi dan berkeinginan membatalkan proyek yang sudah lama menjadi impian rakyat Aceh," pungkasnya. (IDW)