kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dukung Program Kampus Mengajar, WR III: Mahasiswa USK Harus Jadi Leader, Bukan Follower

Dukung Program Kampus Mengajar, WR III: Mahasiswa USK Harus Jadi Leader, Bukan Follower

Jum`at, 12 Februari 2021 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Alfi Nora

Wakil Rektor III USK, Dr Alfiansyah Yulianur [Foto: Roni/Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenikbud) melalui Kampus Mengajar Perintis (KMP) mengajak mahasiswa untuk membantu peserta didik. Terutama untuk di jenjang sekolah dasar dalam menjalani pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Wakil Rektor (WR) III Universitas Syiah Kuala (USK) Dr Alfiansyah Yulianur, mengapreasi program Kampus Mengajar Perintis, hal itu sejalan dengan nilai-nilai pengabdian yang ditanamkan kampus USK kepada mahasiswanya.

“Sejak awal mahasiswa kita sudah diajak untuk terjun ke masyarakat jadi mahasiwa itu belajar tidak hanya di bangku kuliah, harus juga ikut belajar di tengah-tangah masyarakat untuk mempercepat adaptasi jika dia menjadi sarjana,” ujar Alfian saat dihubungi Dialeksis.com, Jumat (12/2/2021).

Menurut Alfian, untuk memahami suatu mata kuliah atau ilmu yang dipelajari di bangku kuliah itu bisa diterapkan di masyarakat. 

Alfian menjelaskan, Skill (keterampilan), knowledge (pengetahuan), dan attitude (sikap), adalah tiga kompetensi yang harus dimiliki dan diperhatikan oleh mahasiswa. Di antara ketiganya, yang dapat memberi peluang sukses besar dalam dunia kerja adalah attitude yang baik dan sesuai harapan.

“Kalau itu tidak dilatih bisa jadi suatu ketika selesai kuliah nanti mahasiswa akan kelagapan, artinya tidak baik kemampuannya,” kata Alfian.

Dengan adanya Kampus Mengajar Perintis, hal itu yang memberikan kemampuan lebih dari pada yang sebelumnya. Kemudian inovasi kreasi juga bisa tumbuh.

Jika mahasiswa mengajar di masyarakat maka ide-ide cemerlangnya bisa muncul, akan lebih kreatif dibandingkan hanya dengan belajar di kampus.

“Interaksi dengan masyarakat itu sangat penting, serta dunia kerja dan stakeholder yang akan membuka wawasan sehingga inovasi kreasi bisa ditumbuhkembangkan di tengah-tengah mahasiswa,” jelasnya.

Alfian berpesan, mahasiswa harus ada kemauan dan target kedepannya. Itu mencapai itu dibekali dengan ikut serta menyukseskan program-program seperti ini, tidak cukup dengan belajar di kampus saja.

“Kami mendorong mahasiswa, mereka punya tanggung jawab ke depan dan kami sebagai orang tua harus memberi dorongan, nasehat, dan hal-hal yang harus diperkuat oleh mahasiswa,” pintanya.

“Mahasiswa USK tetap berkiprah dengan masyarakat dengan baik, jangan lagi menjadi follower harus menjadi leader dan menciptakan inovasi dan kreasi yang baru untuk menghadapi tantangan ke depan,” harapnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda