Dua Tahun Aceh Hebat, Kerja Keras Irwandi-Nova Mulai Tuai Hasil
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintahan Irwandi Yusuf–Nova Iriansyah kini menapaki usia dua tahun. Selama itu pula, 15 program unggulan dalam visi Aceh Hebat yang diusung telah menampakkan banyak capaian.
Setelah dilantik pada 5 Juli 2017, Pemerintahan Irwandi-Nova mampu menaikkan pertumbuhan ekonomi Aceh dari 4,19 persen menjadi 4,61 persen.
Selain menaikkan pertumbuhan ekonomi, Irwandi-Nova menurunkan angka kemiskinan, dari 15,92 persen menjadi 15,68 persen. Adapun jumlah pengangguran juga makin berkurang. Dari 6,57 persen menjadi 6,35 persen tahun 2018.
Dalam siaran pers yang diterima Dialeksis.com dari Diskominsa Aceh, Kamis (11/7/2019), dinyatakan, jejak dua tahun Aceh Hebat tidak berhenti di situ. Pemerintahan Irwandi-Nova juga berhasil menurunkan kesenjangan pendapatan penduduk Aceh. Kini ratio tercatat turun dari 0,329 menjadi 0,318.
Sementara tingkat inflasi juga menjadi lebih rendah, dari 4,25 persen menjadi 1,84 persen. Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia meningkat, dari 70,60 menjadi 71,19.
Secara umum, angka-angka tersebut bukanlah angka maksimal. Namun, perlu dicatat semua itu terjadi di tengah beberapa kemelut yang menimpa Pemerintah Aceh. Mulai dari tarik ulur pengesahan APBA 2018 hingga ditahannya Gubernur Irwandi Yusuf oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Karena itu, sejak dilantik sebagai pelaksana tugas Gubernur Aceh pada 9 Juli 2018, Nova Iriansyah terus melanjutkan perencanaan pembangunan yang sudah digaungkan kepada masyarakat lewat Aceh Hebat. Selain perencanaan pembangunan yang bermutu, Nova selalu meyakinkan seluruh pihak agar mewujudkan pembangunan yang tepat waktu.
Di sisi lain, komunikasinya dengan legislatif termasuk lancar. Hal ini terbukti dari ditetapkannya APBA 2019 sebelum tahun anggaran. Nova membuktikan, sesuatu yang dulu kerap dianggap mustahil, ternyata mampu berjalan dengan mulus.
Hal itu disebabkan karena Nova sukses mengajak seluruh elemen berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Tak hanya birokrat, teknorat, dan para pengusaha kini bergerak bersama membangun Aceh.(rel)