Beranda / Berita / Aceh / Bank Aceh Syariah Akan Direformasi dalam Seminggu ini

Bank Aceh Syariah Akan Direformasi dalam Seminggu ini

Minggu, 30 Juni 2019 22:02 WIB

Font: Ukuran: - +

Nova Iriansyah menyampaikan tanggapan Pemerintah Aceh atas 7 butih rekomendasi yang tercetus dalam Forum Aceh Meusapat di Jakarta, Minggu (30/6/2019). [FOTO: IST]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menegaskan akan segera mereformasi Bank Aceh Syariah. Dalam waktu sepekan ke depan, bank milik Pemerintah Aceh itu akan dipermak sehingga lebih bersih, transparan dan mengubah portofolionya menjadi bank yang mengalokasikan pembiayaan maksimal pada sektor ekonomi prioritas.

Pernyataan tersebut disampaikan Plt Gubernur Aceh dalam acara Halal Bihalal & Forum Aceh Meusapat yang berlangsung di Mess Aceh, Jakarta, Minggu (30/6/2019). Forum ini melahirkan tujuh butir rekomendasi dari pertemuan bertajuk Dialog Ekonomi Pembangunan Aceh Hebat itu.

Dalam keterangan yang diterima Dialeksis.com, Plt Gubernur mengatakan, akan membentuk Dewan Ekonomi Aceh dan tim negosiasi Aceh yang dijanjikan lahir dalam jangka tujuh hari mendatang.

Secara tegas dia meminta Direktur Utama Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman agar segera lakukan gerakan reformasi dalam tubuh bank tersebut.

Selain itu, Nova juga meminta PT Pembangunan Aceh (PEMA) agar bisa melahirkan tujuh anak perusahaan dalam waktu satu bulan, salah satunya anak perusahaan sektor perikanan.

"PT Pema sekarang dipimpin Bapak Zubir Sahim mantan Kepala BPKS. Saya minta dalam waktu satu bulan bisa melahirkan tujuh anak perusahaan di tujuh subsektor, salah satunya perikanan," kata Nova.

Dialog Ekonomi Pembangunan Aceh Hebat itu diisi oleh pembicara antara lain Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Aceh Zainal Arifin Lubis, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Dr Ir Hamman Riza MSc, Rektor Unsyiah Prof Dr Syamsul Rizal MEng dan Kepala Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Aceh, Ir Sabri Basyah.

Dialog ini juga dihadiri seratus tokoh Aceh, antara lain wakil rakyat Aceh Teuku Riefky Harsya, H Sudirman, H Fachrul Razi, Wali Nanggroe Malik Mahmud Alhaytar, Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf, mantan Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar, dan lainnya.

"Saya berharap para SKPA dan pengusaha yang hadir agar segera menindaklanjuti pertemuan yang sangat terprogram dan berkelanjutan menuju Aceh hebat ini," kata Nova kepada Dialeksis.com.

Adapun dialog tersebut melahirkan tujuh butir rekomendasi, yakni meminta bank-bank yang beroperasi di Aceh mengalokasikan pembiayaan maksimal pada sektor-sektor ekonomi prioritas, yakni pertanian/perkebunan, perdagangan, perikanan, dan pariwisata Aceh.

Rekomendasi lainnya yaitu mendukung Pemerintah Aceh menyiapkan instrumen dan kebijakan strategis untuk optimalisasi pembangunan ekonomi Aceh melalui sektor prioritas.

Forum Aceh Meusapat juga direkom menjadi agenda reguler Pemerintah Aceh sebagai wadah mendiskusikan gagasan, menampung masukan dan menghubungkan kepentingan Aceh.

Forum Aceh Meusapat dilaksanakan secara periodik oleh Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta untuk selanjutnya diarahkan agar terselenggara bergilir di kabupaten/kota di Aceh, demi menggali potensi dan menyiapkan strategi pengembangan sektor ekonomi unggulan sesuai kawasan masing-masing.

Rekomendasi lainnya meliputi mengimbau pengusaha-pengusaha diaspora Aceh untuk aktif berinvestasi, membina dan mendukung terciptanya lapangan kerja kreatif dan kompetitif di Aceh.

Selain itu, memperkuat sinergi Pemerintah Aceh, dunia usaha/industri, perguruan tinggi dan media dalam implementasi strategi pembangunan ekonomi Aceh Hebat yang berbasis teknologi, data, konektivitas dan kompetensi sumber daya manusia.

Selanjutnya, mendorong partisipasi media memberikan informasi mengenai Aceh yang kondusif dan fakta-fakta inspiratif terkait dunia investasi dan pembangunan ekonomi Aceh Hebat.

Pemerintah Aceh juga diminta untuk membuka Bank Aceh Cabang Jakarta dan mendorong warga Aceh diaspora berpartisipasi dengan membuka rekening dan bertransaksi melalui Bank Aceh Cabang Jakarta. (red/rel)


Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda