DIALEKSIS.COM | Langsa - Pengembangan desa wisata di Aceh masih terbilang sangat minim, hal ini terbukti dengan jumlah desa wisata di Aceh yang belum menyentuh angka puluhan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin saat menghadiri acara pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) desa wisata di Aula RTH Taman Hutan Kota, Senin (25/3/2019).

Disbudpar Aceh, kata Jamaluddin, sejak beberapa tahun ini terus mendorong terbentuknya desa wisata di Aceh baik lewat kegiatan sosialisasi dan pelatihan.

"Kita targetkan nantinya di Kota Langsa juga hadir desa wisata. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini juga kedepan kita bisa paham betul bagaiman struktur dan pengembangan desa wisata yang memiliki benchmark dengan daerah lain yang maju," ungkapnya.

Jamaluddin juga mengingatkan, dalam perencanaan desa wisata tetap harus hati-hati dan berkesinambungan, mengingat dampak yang ditimbulkan harus bisa dikontrol.

"Adanya pelatihan ini tentunya kita bisa belajar banyak dan menyerap ilmu serta pengalaman dari pengelola desa wisata Nglanggeran dari Yogyakarta, Bapak Aris Budiyono yang hari ini turut menjadi narasumber," sebutnya.

Acara pelatihan yang diikuti oleh sejumlah jajaran masyarakat seperti tokoh pemuda, pendamping desa, pengelola BUMG dan keuchik ini dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Langsa Marzuki Hamid serta dihadiri oleh jajaran SKPK terkait, camat di wilayah Kota Langsa, Direksi PT Pekola, Manajer Hotel Harmoni dan Mutiara Water Park. (Disbudpar Aceh)