Beranda / Berita / Aceh / Nova Minta Bank Aceh Syariah Bantu Kembangkan UMKM

Nova Minta Bank Aceh Syariah Bantu Kembangkan UMKM

Senin, 25 Maret 2019 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meminta kepada pihak manajemen Bank Aceh Syariah untuk memperluas kredit pada sektor produktif, seperti membantu pendanaan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menurutnya, pemberian kredit produktif pada UMKM merupakan investasi pada kekuatan ekonomi yang dimiliki Aceh, dalam mengakselerasi perekonomian masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Nova dalam acara makan malam bersama jajaran pimpinan Bank Aceh Syariah dengan Mitra Kerja dan Pemegang saham pengendali, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Minggu (24/3/2019) malam.

Nova mengatakan bahwa investasi luar yang selama ini diharapkan Aceh dalam upaya mendongkrak perekonomian tidak kunjung datang. Meskipun puluhan MoU telah dilakukan dalam upaya memperoleh investasi. Oleh sebab itu pada tahun 2019 ini, ia meminta program Bank Aceh Syariah harus terarah pada investasi untuk kekuatan sendiri yang dimotori oleh putra putri Aceh.

Karena itulah, Bank Aceh Syariah sebagai bank kebanggaan masyarakat Aceh harus menjadi lokomotif untuk berinvestasi pada potensi ekonomi yang dimiliki Aceh, yakni UMKM. "Berinvestasi pada kekuatan sendiri, investasinya di UMKM dan investasinya dilakukan untuk sekarang juga," ujar Nova.

Plt Gubernur menjelaskan, dengan peran Bank Aceh Syariah mendanai dan membantu sektor potensial masyarakat Aceh itu, diharapkan mampu memberikan multiplier effect. Seperti terbukanya lapangan pekerjaan, berkembangnya komoditas yang diproduksi oleh masyarakat Aceh serta meminimalisir dana Aceh keluar ke daerah lain.

Saat ini banyak komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat Aceh minim sekali bisa diperoleh di daerah sendiri. Hal tersebut disebabkan, usaha yang berada di Aceh tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. Dengan peran Bank Aceh Syariah, kata Nova, diharapkan mampu untuk mendongkrak ekonomi dan kualitas UMKM.

"Itu 17 triliun APBA, 44 persen terbang keluar Aceh. Kita untuk belanja telur saja, 800 miliar setahun dan itu secara trending akan naik setiap tahunnya. Jadi mungkin sebentar lagi akan 1 triliun keluar (dana) ke Medan. Jadi inovasi semacam inilah (program kredit produktif) yang harus kita lakukan. Mudah-mudahan, Bank Aceh syariah sebagai harta rakyat Aceh harus mampu jadi lokomotif," tuturnya.

Selain memperluas kredit sektor produktif, Bank Aceh Syariah juga diminta untuk melakukan konsolidasi internal. Langkah tersebut merupakan upaya untuk memperkuat pembangunan manajemen Bank Aceh Syariah. 

Oleh karenanya, nilai kekompakan harus ada mulai dari manajemen paling tinggi sampai dengan staf yang baru masuk. "Bagi saya semua yang ada di Bank Aceh adalah Aset. Tidak ada atasan dengan bawahan dalam profesionalisme perbankan. Oleh karenanya, saling jaga perasaan satu dengan lain, dibutuhkan juga dalam sebuah bank," ujar Nova.

Plt Gubernur juga berharap agar Bank Aceh Syariah mampu berbenah dalam hal sistem pelayanan. Seperti mewujudkan sistem layanan digital dalam proses transaksi Bank Aceh Syariah.

Dalam kesempatan itu, Nova mengapresiasi Gala dinner yang diselenggarakan oleh Bank Aceh sebagai langkah penting untuk memperkuat silaturahmi. Gala dinner tersebut, tutur Nova, amat penting dilakukan sebagai bentuk penyadaran bahwa bank tersebut merupakan milik masyarakat Aceh. Sebagai Pemegang Saham Pengendali, Ia meminta agar pihak Bank daerah itu menjaga hubungan baik dengan semua stake holder dalam konteks profesionalitas.

Nova juga mengapresiasi capaian yang telah diperoleh oleh Bank Aceh Syariah. Namun demikian, kata Nova, prestasi tersebut bisa saja dipandang relatif. "Jika bank lain mampu mengakselerasi lebih baik, maka kita akan terasa jelek," ujarnya. Karena itulah, ia meminta pihak Bank Aceh Syariah berhati-hati dalam mengelola kinerja Bank tersebut.

"Oleh karenanya, selain ikhtiar, kita juga berdoa kepada Allah semoga memberi berkah untuk membangun Aceh yang bermartabat dan manusia Aceh yang beradab," kata Nova.

Sementara itu, Dirut Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman mengatakan bahwa prestasi yang diraih oleh Bank Aceh Syariah selama ini merupakan berkat kerja sama yang baik dengan mitra kerja, Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Kabupaten dan Kota.

Dari sisi pangsa pasar, Bank Aceh Syariah saat ini berada pada posisi sejajar dengan bank lain yang ada di Aceh. Dari sisi aset perbankan di Aceh, aset Bank Aceh Syariah menguasai 42 persen pangsa pasar dari semua aset bank yang ada di Aceh, yakni 23 triliun.

"Walaupun secara keseluruhan prestasi yang kita raih baik, dalam persaingan kita tidak boleh bersenang diri. Oleh karena nya keluarga Bank Aceh harus melakukan reformasi besar-besaran," ujar Haizir.

Bank Aceh, kata Haizir, akan melakukan transformasi pada tiga bidang. Di antaranya bidang budaya, menurutnya pola kerja oleh setiap karyawan dan direksi Bank Aceh harus diubah. "Terkait budaya pola kerja kita harus keluar dari kenyamanan, out of the box," ujar Haizir.

Selanjutnya, transformasi bisnis. Kemudian transformasi pada tampilan karyawan, menurutnya tampilan karyawan bank daerah itu harus setara dengan bank lain, termasuk bank nasional. (h)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda