Diharapkan Maju di Pilkada 2024, Prof Abdullah Sanny Nyatakan Siap Pimpin Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Prof. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc. Foto: dok pribadi
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ada gelombang dukungan publik di Aceh memuncak untuk mengembalikan salah satu putra terbaiknya, Prof. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc, ke pangkuan tanah kelahirannya.
Baru-baru ini, nama Prof. Abdullah Sanny kembali mencuat dan banyak diharapkan agar maju sebagai calon Gubernur Aceh dalam Pilkada 2024.
Dalam wawancara eksklusif bersama Dialeksis.com, Prof. Sanny menyatakan kesiapan untuk kembali ke Aceh dan memimpin Aceh yang lebih baik.
Ia menegaskan keyakinannya bahwa pengalaman membangun negara maju seperti Jepang, Korea, Thailand, dan Singapura akan menjadi landasan kuat untuk mengemban tanggung jawab memimpin Aceh ke arah kemakmuran yang lebih baik.
"Kalau ditanya siap kembali ke Aceh, asal ada dukungan penuh. Kenapa tidak?" tegasnya.
Meskipun merasa yakin akan kontribusinya, Prof. Sanny juga mengakui pentingnya keterlibatan orang lokal yang mengakar di Aceh.
"Tidak mungkin saya bisa sendiri, tentu ada orang lokal yang lebih mengakar. Saya banyak bekerja dalam tatanan global, regional, dan nasional. Presiden saja percaya kepada saya. Semua proyek besar saya sebagai supervisornya," ujarnya.
Adapun proyek-proyek monumental infrastruktur kebanggaan Presiden Jokowi, seperti MRT Jakarta, LRT, dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB)/ WHOOSH. Dimana Prof Teuku Abdullah Sanny sebagai konsultan/ supervisor.
Menyoroti potensi Aceh, Prof. Sanny yang telah melakukan survei di berbagai daerah di Aceh, mengungkapkan kekagumannya.
"Saya sudah keliling Aceh untuk melihat apa yang bisa saya eksplor, wah banyak sekali," katanya dengan antusiasme.
Dengan pengalaman yang dimilikinya di negara-negara maju seperti Jepang dan Korea, Prof. Sanny yakin bahwa Aceh memiliki potensi besar untuk berkembang jika dikelola dengan baik. "Saya yakin Aceh akan berubah total bila saya pimpin," tegasnya.
Prof. Sanny juga menyoroti pentingnya mengkombinasikan budaya lokal dengan teknologi untuk mencapai kemajuan. "Aceh punya budaya yang hebat, tapi sekarang bagaimana kita mampu kombinasikan budaya dengan teknologi," katanya.
Terakhir, Prof. Sanny mengajak semua pihak untuk bersatu dalam membangun Aceh yang lebih baik dan damai.
"Saya akan bawa investor luar karena saya punya network yang luas. Saatnya saya ingin membangun Aceh. Tolong investor itu diterima dengan baik, ramah, damai jangan menganggap mereka kafir," pungkasnya.
Sebagai informasi kini Prof Abdullah Sanny juga menduduki beberapa jabatan strategis, selain Wakil Ketua ICMI, ia juga ditunjuk sebagai Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah, dan Dewan Pakar Diaspora Global Aceh (DGA), Ketua Dewan Pakar World Halal Industry Trade Aliances ( WHITA).
Prof Sanny juga seorang guru besar di Universitas Institut Teknologi Bandung (ITB).