Beranda / Berita / Aceh / Di Aceh, 1.487 Pasien Covid-19 Masih Menjalani Perawatan

Di Aceh, 1.487 Pasien Covid-19 Masih Menjalani Perawatan

Minggu, 16 Mei 2021 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kasus baru positif Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 bertambah lagi sebanyak 57 di Aceh. Pasien yang sembuh dalam 24 jam terakhir bertambah 12 orang, dan dua orang meninggal dunia. Sementara itu, penderita infeksi virus corona yang sedang dirawat sebanyak 1.487 orang di Aceh.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani secara tertulis kepada awak media massa di Banda Aceh, Sabtu (15/5/2021).

“Penderita Covid-19 yang kini dirawat di Aceh 1.487 orang, dan 258 orang di antaranya dirawat di rumah sakit. Sementara 1.229 lainnya isolasi mandiri,” katanya.

Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menuturkan, penderita Covid-19 yang dirawat di rumah sakit umumnya memiliki gejala berat dan penyakit penyerta, sehingga perlu bantuan peralatan medis, seperti penunjang pernafasan. Sedangkan penderita  yang diizinkan isoalasi mandiri umumnya OTG (Orang Tanpa Gejala), atau pisitif Covid-19 dengan gejala ringan.

Meski mayoritas penderita isolasi mandiri, namun yang perlu  perawatan rumah sakit juga tidak sedikit dibandingkan kapasitas rumah sakit yang tersedia. Ketika rilis ini dibuat, ada 84 pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, atau sekitar 76 persen dari 108 tempat tidur  (bed) Covid-19.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUDZA Banda Aceh, Dr dr Novina Rahmawati, M.Si Med, SP.THTKL, FICS di RICU (Respiratory Intesive Care Unit) tersedia 12 bed dan sudah penuh terisi pasien Covid-19. Begitu juga di ruang RHCU (Respiratory High Care Unit) 20 bed sudah terisi 100 persen. 

Sementara di Ruang Rawat PINERE 1 sudah diisi 11 pasien dari 15 bed yang tersedia. Ruang PINERE IV sudah terisi empat pasien dari 11 bed yang ada di sana. Sedangkan di Ruang Isolasi PINERE sudah diisi 37 pasien dari 50 bed yang disediakan, rincinya.

Kemudian SAG mengatakan, selain di RSUDZA Banda Aceh, ada 174 lainnya yang dirawat di pelabagi rumah sakit umum daerah (RSUD) dikabupaten/kota. Kita mendoakan semua pasien Covid-19 dalam perawatan saat ini pulih kembali, dan tidak terjati peningkatan kasus positif baru pascalebaran ini.

Kasus akumulatif 

Selanjutnya, seperti biasa, SAG melaporkan data akumulatif kasus Covid-19 di Aceh, per  14 Mei 2021. Jumlah kasus Covid-19 secara akumulatif telah mencapai 12.214 kasus/orang. Para penyintas, yang sembuh dari Covid-19 sebanyak  10.235 orang. Pasien masih dirawat 1.487 orang, dan penderita yang meninggal dunia telah mencapai 492 orang.

Data akumulatif tersebut sudah mencakup penambahan 57 kasus konfirmasi baru Covid-19 selama waktu 24 jam terakhir, pasien yang sembuh sebanyak 12 orang, dan dua orang yang dilaporkan meninggal dunia.

Kasus-kasus konfirmasi positif hari ini meliputi warga Banda Aceh 29 orang, Aceh Besar 11 orang, Pidie dan Aceh Selatan sama-sama empat orang. Kemudian warga Gayo Lues sebanyak dua orang. Selanjutnya masing-masing satu orang warga Lhokseumawe, Aceh Utara, Bener Meriah, dan Kota Sabang. Sedangkan tiga lainnya warga dari luar Aceh.

Sementara itu, 12 penderita Covid-19 yang dinyatakan sembuh meliputi warga Bireuen dan Aceh Besar sama-sama lima orang, dan dua orang warga Aceh Tamiang. Sedangkan dua orang yang dilaporkan meninggal dunia dalam waktu 24 jam terakhir warga Kota Banda Aceh.

“Hari ini bertambah dua orang lagi meninggal dunia dengan status terkonfirmasi Covid-19 di Aceh,” tuturnya.

Lebih lanjut ia laporkan kasus probable yang secara akumulatif sebanyak 724 orang, meliputi 635 orang sudah selesai isolasi, 12 orang isolasi di rumah sakit, dan 77 orang meninggal dunia. Kasus probable merupakan kasus-kasus yang menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, urai SAG.

Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.002 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 8.784 orang, sedang isolasi di rumah 146 orang, dan 72 orang sedang isolasi di rumah sakit, tutupnya 

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda