DIALEKSIS.COM | Aceh - Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 pada 1 Juli 2024 menjadi momentum krusial bagi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk melakukan evaluasi dan transformasi menyeluruh. Demikian disampaikan Dekan Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Dr. M. Gaussyah, S.H., M.H.

"Ini saat yang tepat bagi Polri untuk merumuskan langkah strategis demi kemajuan institusi," ujar Gaussyah kepada Dialeksis.com, Senin (1/7/2024).

Gaussyah menyoroti lima aspek utama yang perlu menjadi fokus Polri ke depan. Pertama, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan komprehensif. Kedua, penguatan integritas untuk memberantas korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

Ketiga, inovasi teknologi dalam penanganan kejahatan dan pelayanan publik. "Polri harus adaptif terhadap perkembangan teknologi," tegasnya. 

Keempat, penguatan kemitraan dengan masyarakat melalui program-program partisipatif. Terakhir, Gaussyah menekankan pentingnya reformasi kultur organisasi. 

"Perlu ada perubahan menuju polisi yang lebih humanis dan berorientasi pada pelayanan," katanya.

Memasuki usia 78 tahun, Polri dihadapkan pada ekspektasi tinggi masyarakat. Gaussyah memprediksi bahwa tantangan ke depan akan semakin kompleks, mulai dari kejahatan siber hingga terorisme yang terus berevolusi.

"Dengan komitmen kuat dan dukungan berbagai pihak, Polri harus mampu menjawab tantangan ini," ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa keberhasilan Polri merupakan keberhasilan bersama dalam mewujudkan masyarakat yang aman dan sejahtera.

“Terpenting apa yang didesain dalam roadmap atau blueprint memperbaiki polisi benar-benar dijalankan sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

Dirinya pun optimis dengan kekompakan dan soliditas Polri saat ini. "Insha Allah Polri yang Presisi dapat terwujud. Dirgahayu Polri ke-78," pungkas Gaussyah. [arn]