Dapur Qeeha Nasi Arab dan Kari Aceh, Inovasi Kuliner yang Menggoda Lidah
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Di tengah kekayaan rempah-rempah Aceh yang melimpah, Mukhlis Hasballah Lc, pemilik Dapur Qeeha Nasi Arab dan Kari Aceh, berhasil menghadirkan kombinasi sempurna antara cita rasa Nusantara dan kelezatan masakan Timur Tengah dan India. Dapur Qeeha, sebuah bisnis kuliner milik anak muda Aceh, memadukan Kari Aceh yang kaya rempah dengan Nasi Arab, menghasilkan sajian yang memanjakan lidah para pelanggannya.
Mukhlis Hasballah Lc, pemilik Dapur Qeeha, mengungkapkan bahwa inspirasi untuk menggabungkan dua dunia kuliner yang berbeda ini bermula dari kekayaan rempah Aceh dan popularitas masakan berbahan dasar beras basmati di Timur Tengah dan India.
"Kami ingin menghadirkan pengalaman kuliner yang unik, di mana Kari Aceh yang menggunakan puluhan rempah khas Aceh dapat dinikmati bersama Nasi Arab yang telah diadaptasi dengan citarasa Nusantara. Kami berusaha untuk menciptakan harmoni aroma dan rasa yang serasi, sesuai dengan selera masyarakat Nusantara," ujar Mukhlis kepada Dialeksis.com, Senin (29/1/2024).
Dapur Qeeha bukan hanya memperhatikan cita rasa, tetapi juga berkomitmen pada kesehatan pelanggan. Meskipun tanpa tambahan MSG, sajian Kari Aceh dan Nasi Arab dari Dapur Qeeha tetap memukau dengan kelezatannya. Pemanfaatan potensi puluhan rempah menjadi salah satu keunggulan dari segi kesehatan produk kuliner mereka.
Selain menciptakan hidangan utama, Dapur Qeeha juga merambah ke dunia produk instan dengan menghasilkan Basmati dan bumbu instan, yang telah diberi sertifikat Halal dan NIB. Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan produk mereka.
Mengenai pasar, Mukhlis menyatakan, "Kami melihat peluang yang besar di kalangan masyarakat menengah ke atas yang semakin peduli dengan makanan sehat dan lezat. Kami juga ingin menjadikan Nasi Arab sebagai alternatif masakan Aceh yang kaya rempah."
Namun, seperti setiap usaha, Dapur Qeeha juga menghadapi beberapa tantangan. Terutama, mereka menghadapi kendala dalam mendapatkan bahan baku dari luar kota, sehingga perlu memastikan stok yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Selain itu, belum adanya toko atau kedai fisik membuat mereka belum dapat melayani makanan siap santap sewaktu-waktu. Dari segi pemasaran, mereka juga menyadari bahwa masih perlu upaya lebih agar usaha mereka semakin dikenal oleh masyarakat.
Meskipun demikian, Dapur Qeeha berhasil mencatat omset perbulan sekitar Rp 15 juta, menunjukkan bahwa usaha kuliner ini telah mendapatkan dukungan positif dari para pelanggan setianya. Dengan terus berinovasi dan mengatasi tantangan yang dihadapi, Dapur Qeeha optimis dapat terus menggoda lidah dan hati masyarakat Aceh serta Nusantara pada umumnya.
Untuk diketahui berikut alamat lengkap Dapur Qeeha Jl Laksamana Malahayati km 8, Lr. Nek Mon Raya Gg pertama No 2, kajhu Baitussalam Aceh Besar. 23373