kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dampak Hubungan Homoseksual, Angka HIV/AIDS di Aceh Utara Meningkat 12 Persen

Dampak Hubungan Homoseksual, Angka HIV/AIDS di Aceh Utara Meningkat 12 Persen

Rabu, 01 Februari 2023 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Gita

Ilustrasi. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara, mencatat total warga positif HIV/AIDS di daerah itu pada tahun 2022, sebanyak 163 orang. Angkat itu meningkat 12 persen dibandingkan tahun 2021 total 149 jiwa. 

“Ada peningkatan kasus di Aceh Utara sebanyak 14 orang. Dari angka keseluruhan diperkirakan naik 12 persen,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Aceh Utara, dr Ferry, kepada Dialeksis.com Rabu (1/2/2023).

Kata, dr Ferry salah satu akibat penularan HIV/AIDS di Kabupaten itu dikarnakan sek bebas. Dari jumlah kasus tersebut, sebagian besar dari mereka adalah kalangan pria.

“Kalau saat ini banyak dari kaum laki-laki, melakukan hubungan sejenis sesama gender laki-laki (homoseksual). Kalau wanita penularannya hubungan dengan lawan jenis,” kata dr Ferry.

Sambungnya, selain sek bebas penularan terjadi melalui jarum suntik bagi pengguna narkotika, penggunaan jarum suntik melalui transfusi darah, dan seks vaginal juga anal.

“Data sementara, ada yang meninggal dua orang,” imbuhnya.  

Sejauh ini dinas kesehatan setempat, belum ada anggaran khusus dalam penanganan atau menekan angka HIV di Aceh Utara. Hanya saja pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan dan memberikan obat “ obatan rutin agar lebih terkontrol.  

“Kita terus lakukan pembinaan, memberikan obat -obatan, sesekali kita lakukan penyuluhan atau kita kumpulkan mereka, kita ingatkan terus mereka. petugas kita rata-rata sudah akrab dengan mereka, untuk memudahkan komunikasi mereka bahkan punya komunitas sendiri sehingga memudahkan untuk konsultasi dengan para medis,” imbuhnya.

Terpisah, di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lhokseumawe, saat ditanyai menyebutkan, total angga immunodeficiency virus dan acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) di wilayah itu sebanyak 89 orang dari tahun 2016 sampai 2022.

“Dari jumlah kasus itu, yang meninggal 24 orang, jadi saat ini hanya tersisa 65 orang masih positif HIV/AIDS,” sebut Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Lhokseumawe, Rachmadiany.

Dia memaparkan, virus HIV merupakan penyakit berbahaya dapat menyerang sistem kekebalan tubuh. Jika penyakit HIV tidak ditangani dengan baik maka virus tersebut akan cepat berkembang sehingga menjadi AIDS.

“Kalau disembuhkan tidak bisa. Belum ada obat yang menyembuhkan tapi selama ini mereka minum obat sehingga penyakit HIV lebih terkontrol, kita sarankan agar masyarakat dapat melakukan screening, dan juga sudah bisa dilayani di seluruh puskesmas di Kota Lhokseumawe,” pungkasnya. [Gita]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda