Dampak Banjir Aceh Utara, Warga Dirikan Posko Pengungsian di Balai Desa
Font: Ukuran: - +
Reporter : Rizkita Gita
Kondisi posko pengungsian di Desa Madan, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. (Dialeksis.com/Rizkita)
DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Ratusan Warga di Desa Madan, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, dikabarkan mulai mendirikan posko pengungsian di Meunasah (tempat ibadah) dan dapur umum dampak dari air banjir merendam rumah mereka. Ketinggian air diperkirakan mencapai 40 centimeter hingga 60 centimeter.
Nuraini (50) warga Desa Madan, mengatakan dirinya dan keluarganya terpaksa mengungsi ke balai desa karena rumah dan perabotan rumahnya sudah terendam air sejak tadi malam pukul 02.00 Wib Selasa (5/9/2023).
"Rencana malam ini tidur di Meunasah, kasur sudah basah jadi harus tidur disini. Banjir pun belum surut, tadi kata Geuchik (kepala desa) ada tiga tanggul jebol jadi air terus masuk ke rumah kami," kata Nuraini kepada Dialeksis.com di loksi banjir.
Warga setempat berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan karena masyarakat membutuhkan bantuan bantuan sembako, baju bersih, air bersih, keperluan bayi.
Namun hingga saat ini pengungsi belum mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial setempat. Untuk sementara bantuan yang mereka terima dari kepala desa setempat.
"Tadi pagi ada datang pak Camat, tapi belum ada bantuan dari dinas. Untuk makan siang kami dikasi kepala desa yang dimasak di dapur umum desa Madan," ucap Nuraini.
Sementara itu, Kepala Desa Madan, Hasballah menjelaskan, untuk saat ini warga yang mengungsi belum mendapatkan bantuan, namun untuk membantu warga pihaknya sudah mempersiapkan sembako untuk dimasak di dapur umum.
"Jumlah warga yang mengungsi saat ini sebanyak 370 jiwa dari jumlah penduduk 170 KK di Desa Madan, Kecamatan Samudera, Aceh Utara," pungkasnya.
Sebelumnya, Camat Samudera, Ilyas merincikan, ada 10 desa di kecamatan itu terendam banjir. Masing-masing kecamatan yaitu, Desa Kitoe, Madan, Tanjong Hagu, Krueng Baro Langgahan, Teuping Blangan, Tanjong Baroh, Tanjong Rengkan Tanjong Mesjid, Tanjong Paya Terbang dan Tanjong Awe.
"Ada tanggul jebol di Desa Tanjong Awe. Sementara tanggul di Desa Tanjong Hagu, dan Tanjong Rengkan sedang ada perbaikan tanggul. Sehingga air dari sungai masuk ke permukiman warga," pungkasnya.