Cut Meutia: Pernyataan Mualem Jangan Dipelintir sebagai Permusuhan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (PA), Muzakir Manaf akrab disapa Mualem, menegaskan, untuk caleg DPRK dan DPRA Pemilu 2019, PA tidak berkoalisi dengan parpol lain. Seluruh kader dan simpatisan PA wajib memenangkan caleg PA untuk DPRK dan DPRA. Bagi PA, parlemen di Aceh harus tetap dikuasai kader parlok ini, sehingga parnas 'haram' menang.
Mualem menyampaikan itu saat menghadiri acara pengukuhan 240 pengurus Komite Pemenangan Partai Aceh (KPPA) wilayah Pase, di Lapangan Upacara Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, 27 Januari 2019. Pelantikan pengurus KPPA Pase itu dilakukan Ketua KPPA Pusat, Tgk. M. Harun.
Salah seorang kader PA yang hadir pada acara tersebut, Cut Meutia, S.H., mengatakan pernyataan Mualem itu lebih kepada internal PA. "Itu pernyataan Mualem untuk internal PA. Bukan di panggung kampanye, tapi di acara pelantikan KPPA, untuk konsumsi internal sebagai katalisator untuk kader yang akan kerja untuk pemenangan. Sebaiknya jangan dilihat sebagai pernyataan permusuhan oleh parnas," ujar Cut Meutia, Selasa (29/1).
Artinya, kata Cut Meutia, Mualem mensugesti internal PA supaya tekad kuat parlok wajib memenangkan pemilu demi keberlangsung kekhususan Aceh.
Aktivis Perempuan PA ini pun melihat pernyataan itu juga autokritik bahwa parlok jangan saling menjatuhkan. "Parlok itu bagian dari kekhususan Aceh. Jadi, harus sekuatnya berupaya mayoritas di parlemen Aceh," jelas mantan juru runding perdamaian Aceh ini.
Bagi internal PA, Cut Meutia melihat pernyataan keras Mualem lebih kepada lecutan. "Saya melihatnya sebagai peringatan atas dua hal. Aktivis PA jangan terjebak dalam romantisme masa lalu. Dan hari ini rakyat makin cerdas maka mari merebut hati rakyat dalam kerja-kerja politik," kata mantan aktivis SMUR ini.
Cut Meutia meminta pernyataan Mualem tidak dipelintir sebagai permusuhan. "Pernyataan politik harus dilihat sebagai dinamika pemilu, dan beliau sedang melakukan kerja politik, terutama menghardik kami, agar tidak lupa dan lalai merebut panggung," jelasnya.
Baginya, pernyataan ini amat positif. "Sebab dengan begitu kita satu tujuan. Yaitu menjaga dan meningkatkan kejayaan PA. Selaku partai perjuangan politik maka kita harus menang. Apa jadi parlok bila salah satu kekhususan Aceh ini menjadi marginal di parlemen Aceh," tanya caleg DPRA dari Dapil 5 ini.
Ia meminta pihak lain tidak membangun opini sesat yang berefek permusuhan. Silakan partai lain membuat tekad sekeras tekad Mualem. "Pesan politik tidak hanya dibaca secara harfiah, buat kami pasca pernyataan ini mempertegas kemenangan PA harga mati, sehingga kami harus meninggalkan ego pribadi. Kemenangan partai adalah tujuan bersama," tegas Cut Meutia. (rel)