Beranda / Berita / Aceh / Cegah Wabah PMK, Personil TNI-Polri Periksa Angkutan Hewan di Perbatasan Aceh-Sumut

Cegah Wabah PMK, Personil TNI-Polri Periksa Angkutan Hewan di Perbatasan Aceh-Sumut

Rabu, 11 Mei 2022 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : MHV

[Foto: Dialeksis/MHV]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kapolres Aceh Tamiang dan Dandim 0117 memimpin kegiatan penyekatan dan pemeriksaan terhadap kendaraan yang membawa ternak di pos cek poin perbatasan Aceh-Sumatera Utara, Selasa (10/5/2022) malam.

"Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperketat pengawasan keluar masuknya angkutan yang membawa hewan di perbatasan Aceh-Sumatera Utara untuk mengantisipasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak," kata Kasi Humas Polres Aceh Tamiang AKP Untung Sumaryo kepada Dialeksis.com, Rabu (11/5/2022). 

Untung menjelaskan sasaran yang diperiksa yaitu kendaraan pengangkut sapi, kerbau, babi dan hewan ternak lainnya. Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali dan Dandim 0117/Atam Letkol Czi Alfian Rahmat Purnamasidi didampingi Kabag Ops Kompol Arif Sanjaya.

Dengan kegiatan penyekatan itu, kata Untung, diharapkan penyebaran wabah PMK yang menyerang ternak sapi masyarakat di Aceh Tamiang cepat teratasi. "Penyekatan juga dilakukan untuk memeriksa pasokan daging yang membahayakan manusia. Karena Aceh Tamiang merupakan pintu gerbang Provinsi Aceh," ujarnya.

Lanjut Untung, jika ditemukan kendaraan yang mengangkut sapi maka disuruh putar balik, berlaku untuk dua arah, baik dari Aceh maupun dari Medan. "Hasilnya ada satu mobil pickup yang kedapatan membawa lembu dan mobil tersebut langsung disuruh putar balik ke arah Medan, setelah terlebih dahulu diperiksa surat kelengkapan jalan," sebut Untung.

Untung menambahkan, kegiatan penyekatan tersebut dilakukan sehubungan dengan adanya surat edaran Menteri terkait tentang membatasi jual-beli ternak karena sedang terjangkit wabah PMK.

Dalam kesempatan itu, Untung mengimbau, agar masyarakat yang memiliki hewan katagori terpapar untuk segera mengandangkan dan mengawasi ternaknya. 

"Sebaiknya hewan ternak dikandangkan, jangan dibiarkan berkeliaran. Karena itu sangat berbahaya jika terjangkit PMK. Masyarakat di wilayah yang terjangkit juga meningkatkan kebersihan baik di rumah maupun lingkungan," imbuhnya. (MHV).

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda