Buka Mukazarah, Gubernur Aceh Harapkan Ulama dan Umara Bersinergi dan Solid
Font: Ukuran: - +
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri S.Ag, M.H mewakili Gubernur Aceh membuka dan membacakan pidato Gubernur kegiatan Muzakarah Ulama se-Aceh tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Yayasan As Saudiyah Al Waliyyah Al- Khalidiyah, Sabtu (22/1/2022) di Aula Islamic Center, Kota Lhokseumawe. [Foto: Disdik Dayah Aceh]
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah berharap para ulama Aceh jangan pernah berhenti melakukan revitalisasi nilai-nilai keagamaan agar terwujud secara utuh dalam keshalehan spiritual maupun sosial.
Harapan disampaikan Gubernur dalam pidatonya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri S.Ag, M.H saat mewakili Gubernur membuka acara Muzakarah Ulama se-Aceh tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Yayasan As Saudiyah Al Waliyyah Al- Khalidiyah, Sabtu (22/1/2022) di Aula Islamic Center, Kota Lhokseumawe.
"Dengan demikian ajaran agama tidak hanya tercermin dalam teks kitab suci, hadits maupun buku-buku keagamaan, namun sungguh-sungguh teraktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menjadi sumber energi dan motivasi dalam rangka melakukan tugas pengabdian kepada ummat, bangsa dan negara," ujarnya yang dibacakan Zahrol.
Selanjutnya, Gubernur mengharapkan agar keberadaan ulama dalam kehidupan masyarakat Aceh memiliki peran yang amat penting, tidak hanya sebagai pemimpin untuk urusan keagamaan, tapi juga dalam berbagai aktivitas masyarakat. Ulama sebagai pewaris para nabi merupakan sosok yang dapat membimbing sikap dan perilaku masyarakat.
“Penguatan Ulama penting untuk terus ditingkatkan sehingga segenap potensi yang dimiliki ulama Aceh dapat bersinergi dengan Pemerintah untuk menjadikan iman dan taqwa sebagai landasan mewujudkan kesejahteraan rakyat,” imbuhnya.
Berkenaan dengan hal tersebut, saya senantiasa mengharapkan adanya sinergi dan soliditas antara ulama dan umara beserta seluruh pilar pembangunan yang ada di daerah ini, sehingga upaya kita untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih baik, dapat tercapai sebagaimana yang kita harapkan.
Gubernur juga menyampaikan agar penekanan iman dan taqwa ini juga difokuskan kepada generasi muda, sebab mereka inilah calon pemimpin masa depan yang kelak akan menentukan baik buruknya arah pembangunan di negeri kita ini, pinta Nova Iriansyah.
Terakhir Gubernur mengajak para alim Ulama, mari untuk terus memperkuat Ukhuwah Islamiyah, kita persatukan hati dan satukan gerak langkah kita untuk membangun yang lebih baik lagi di masa depan.
“Hari ini dan masa depan butuh dukungan dan do’a dari para ulama. Saya selaku Kepala Pemerintahan Aceh, senantiasa mengharapkan nasihat dan tausiah dari abu-abu dan tengku-tengku sekalian dalam memimpin Aceh ini,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Muzakarah Ulama Se-Aceh Tahun 2022 Abi Jamaluddin menyampaikan tujuan Muzakarah ini untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman dari para Ulama Aceh dan pakar Perbankan kepada para peserta dari berbagai kalangan mengenai cara Membentengi dan memperkokoh Aqidah Ahlussunnah Waljamaah di tengah masyarakat, bagaimana Mengawal pelaksanaan syariat Islam secara kaffah, baik dibidang ibadah, ahwal syakhsiah maupun bidang mua’malah.
Selanjutnya cara Mengimplementasikan kearifan lokal masyarakat Aceh dalam bingkai Syari’at Islam dan juga Memberikan rekomendasi kepada pemerintah Aceh terkait berbagai persoalan di tengah masyarakat, agar dalam penetapan regulasi kebijakan kearifan lokal berlandaskan kepada nilai-nilai Syari’at Islam, tegasnya.
Terakhir bagaimana melalui Muzakarah ini dapat melahirkan rekomendasi untuk Memperbaiki moral dan akhlak generasi muda melalui lembaga pendidikan Dayah dan lembaga pendidikan keislaman lainnya, ujarnya.
Walikota Lhoksemawe Suaidi Yahya dalam sambutannya mengatakan mendukung penuh penyelenggaraan Muzakarah Ulama Se-Aceh ini, kami mendoakan agar pelaksanaan nya bisa lancar dan sukses serta dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, ujarnya.
Acara ini bertemakan Melalui Muzakarah Ulama se-Aceh, kita tingkatkan kehidupan bersyari’ah secara kaffah dalam bingkai Ahlussunnah waljama’ah yang akan berlangsung selama 2 hari dari tanggal 22 hingga 23 Januari 2022 dan dihadiri lebih kurang oleh 1500 orang peserta serta dihadiri oleh beberapa orang Ulama Kharismatik Aceh diantaranya Abu Mawardi Waly, Abu Madinah, Abu Manan Blang Jruen, Abu Asnawi Abdullah, Ustad Masrul Aidi, Waled Harmen Nuqrimar, Abi Umar Rafsanjani dan sejumlah ulama muda tersohor lainnya.[DDA]