Buka Konferensi PGRI, Bupati Shabela Abubakar Minta Guru Produktif di Masa Pandemi
Font: Ukuran: - +
Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar saat memberikan sambutan di Konferensi XXII PGRI Aceh Tengah, Sabtu (5/12/2020) bertempat di Gedung Olah Seni Takengon. [Foto: instagram/humasacehtengah]
DIALEKSIS.COM | Takengon - Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, membuka langsung Konferensi XXII PGRI Aceh Tengah, bertempat di Gedung Olah Seni Takengon, Sabtu (5/12/2020).
Konferensi yang mengambil tema peran PGRI mewujudkan Guru yang bermartabat menuju pendidikan Aceh Tengah yang Islami, Mandiri dan Sejahtera di Era Pandemi Covid-19 ini turut dihadiri Ketua Pengurus PGRI Provinsi Aceh Al Munzir, dan Ketua Pengurus PGRI Kabupaten Aceh Tengah periode 2016-2020 Arwin.
Agenda Konferensi yang diikuti oleh 70 Peserta terdiri dari keterwakilan 5 anggota Ranting PGRI dari 14 Kecamatan di Aceh Tengah, yakni mengesahkan pertanggungjawaban pengurus PGRI terdahulu serta menetapkan program kerja dan pemilihan pengurus untuk kepengurusan PGRI Aceh Tengah masa bakti XXII Tahun 2020 - 2025 mendatang.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia Konferensi PGRI ke XXII Ihsan Fahri, saat menyampaikan laporannya.
Al Munzir selaku Ketua PGRI Aceh menyampaikan bahwa Konferensi PGRI tingkat Kabupaten merupakan suatu kegiatan urgent untuk menyamakan visi, persepsi dalam menyusun rancangan strategi maupun rancangan operasional untuk mencapai tujuan organisasi PGRI tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional.
Juga merupakan forum untuk mengatasi permasalahan - permasalahan yang muncul guna mendapatkan solusi dalam rangka penyelesaian permasalahan secara menyeluruh.
"Dalam kesempatan ini Kami sampaikan, PGRI Aceh Tengah adalah PGRI cabang Kabupaten yang aktif dalam menjalankan program PGRI, namun disayangkan hingga saat ini PGRI Aceh Tengah belum memiliki Kantor Sekretariat sendiri, kiranya Bapak Bupati bersedia membantu mewujudkanya" ujar Ketua PGRI Aceh tersebut.
Sementara itu Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar dalam sambutannya menyambut baik terlaksananya Konferensi PGRI ke XXII, sebagai wadah melahirkan rumusan keputusan dalam program PGRI Aceh Tengah di masa mendatang.
"Selain untuk mempererat hubungan silaturrahmi dan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten dengan anggota PGRI maupun antar anggota PGRI sendiri," terang Bupati.
Di tempat yang sama, Shabela meminta kepada seluruh Guru sebagai Anggota PGRI untuk senantiasa melakukan pengkajian pengembangan program pendidikan dan berupaya beraktivitas secara produktif di tengah Covid-19 saat ini.
Dirinya berharap konferensi ini dapat menghasilkan program-program yang baik, sebagai upaya memajukan Pendidikan Aceh Tengah sesuai dengan visi Daerah, mewujudkan masyarakat damai, sehat, cerdas religius dan bermartabat menuju Aceh Tengah adil dan sejahtera.
“Kami menghimbau agar kembali pada kearifan lokal, seperti adanya tradisi, menyerahkan Anak ke Guru, yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Gayo, dapat dihadirkan kembali dalam bentuk inovasi ketika menjalankan program pendidikan,” katanya.
Ditambahkan, ia berpesan kepada kepengurusan mendatang, “harus siap dengan segala persoalan, masalah dan tantangannya, karena menjadi pemimpin tidaklah mudah, harus siap menerima terpaan Gelumang Pitu, dengan segala resiko baik maupun buruknya, terkait gedung kita akan berupaya menyediakan sebagai penunjang kegiatan PGRI” tutup Shabela. (HMA)